Lihat ke Halaman Asli

Zairiyah kaoy

TERVERIFIKASI

Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Sebab Manusia Mengalami Kehidupan seperti Bola Ping Pong

Diperbarui: 6 Desember 2021   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak bermain di alam terbuka. (sumber: Hakase_ via kompas.com)

Alam semesta menyimpan banyak rahasia dan sedikit demi sedikit terkuak seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. 

Alam semesta memiliki keseimbangan agar kehidupan makhluk hidup di alam semesta ini dapat berjalan sebagaimana mestinya, disadari atau tidak segala sesuatu yang terdapat di dunia ini bermuara pada energi, frekuensi dan getaran. 

Alam semesta menciptakan harmoni yang sempurna berdasarkan hukum universal yang mengatur segala yang ada di dalamnya.

Ketika manusia harus menjalani kehidupan berbeda dari rotasi kehidupannya sering kali ia merasa kecewa, marah, dan membenci keadaan tersebut padahal sebenarnya sedang terjadi perubahan di dalam atmosfer kehidupannya yang berasal dari pikiran dan perasaannya sendiri. 

Manusia cenderung tidak menyadari jalan pikirannya hingga alam ini membawanya kepada titik yang sesuai dengan apa yang dipikirkannya cepat atau lambat hal tersebut akan terjadi. Semakin kuat getaran energi yang ia lepaskan maka energi tersebut beresonansi kepada hal yang diinginkannya.

"Allah mengikuti sangkaan hambanya". (Hadist Qudsi).

Pernahkah kita merasakan hidup ini seolah tidak adil dan tidak memihak, seolah dunia ini meninggalkan kita sendirian, dikucilkan, dicari-cari kesalahannya? Atau diberhentikan dari pekerjaan sebelumnya dan kasus serupa lainnya. 

Ada apa sebenarnya hingga itu terjadi pada kita, mengapa kita selalu seolah terlihat salah di mata manusia? Bagaimana menyikapi hal ini dan apakah kita harus membenci atau malah bersyukur? Berikut penjelasannya.

Hidup Seperti Bola Ping Pong

Tentu banyak dari kita mengalami hidup seperti bola ping pong, ditangkis ke sana dan ke sini oleh orang tertentu seolah ia tidak menginginkan kita berada di tempat yang sama dengannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline