Lihat ke Halaman Asli

[Humor] Variasi dalam Hubungan Seks

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Di ruang praktik dokter spesialis seksologi, Sarmin sedang konsultasi tentang keluhan hubungan seks dengan istrinya yang setiap harinya selalu dirasakan hambar dan monoton.

“Apakah Anda selalu melakukan variasi dalam hubungan seks?” tanya Dokter.

“Hampir setiap hari kami selalu mencari variasi dan posisi yang aneh-aneh Dok.”

“Apakah Anda sudah melakukan foreplay setiap hendak melakukan hubungan seks?” “Selalu Dok.”

“Apakah Anda pernah melakukan foreplay yang agak aneh?”

“Maksud Dokter?”

“Maksud saya, misalnya Anda marah-marah dulu sebelum hubungan seks, sehingga istri Anda ikut terpancing marahnya. Nah.., setelah agak reda barulah Anda melakukan hubungan seks dengan istri Anda,” jelas Dokter terlihat serius.

“Wah saya baru dengar yang seperti ini nih Dok. Tapi apakah dijamin hubungan seks kami bisa lebih bermakna Dok?”

“Saya jamin. Karena dengan marah-marah, maka detak jantung Anda dan istri Anda akan lebih cepat. Begitu Anda langsung melakukan hubungan seks, maka Anda akan mendapatkan sebuah sensasi yang luar biasa hebatnya.”

“Sungguh sebuah resep yang patut dicoba sepertinya ya Dok. Terima kasih, saya akan coba malam ini juga.” kata Sarmin

“Dan jangan lupa, kabari saya satu minggu kemudian.”

***

Satu minggu kemudian, Sarmin datang kembali ke ruang praktik dokter.

“Pak Sarmin, bagaimana hasil saran yang sudah saya berikan minggu lalu? Apakah Anda telah merasakan manfaatnya?” tanya Dokter penasaran.

“Kacau Dok,” jawab Sarmin.

“Maksud Anda?”

“Seminggu ini saya malah belum sempat melakukan hubungan seks dengan istri saya Dok.”

“Lho kenapa? Sudahkah Anda praktikkan saran saya waktu itu?”

“Sudah Dok, malah langsung saya praktikkan malam itu juga. Tapi sampai pagi istri saya marah-marah terus, sehingga hubungan seks kami jadi batal,” jawab Sarmin kecewa.

“Lalu apakah Anda coba lagi di hari-hari berikutnya?”

“Nggak sempat Dok.”

“Lho kenapa nggak sempat?” tanya Dokter.

“Karena waktu itu saya marah-marah tanpa sebab, dianggapnya saya telah gila dan hari-hari berikutnya terpaksa istri saya harus bolak-balik mengantar saya ke Psikiater ………….”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline