Lihat ke Halaman Asli

Nestapa

Diperbarui: 2 Desember 2022   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lagi - lagi sama seperti sebelumnya,

Aku hanya bisa mengukir rasa lewat aksara

Menata kata demi kata yang terpatri dalam atma

Menyusun larik-larik bernada yang seakan bersuara

Bercumbu dengan luka, seakan telah menjadi biasa

Bergulat dengan kecewa, seakan sudah menjadi pokok utama

Diriku tlah dibalut segala rasa sesak yang menerkam seisi jiwa 

Namun, sampai detik ini masih ku simpan dan pendam rapat-rapat semua dalam kalbu yang penuh luka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline