Ramadan punya cerita. Ketika Bapak membuatkan asakan dadakan buat anak untuk berbuka puasa.
Waktu mepet namun harus benar benar dibuatkan demi anak tercinta .
Sebuah keluarga yang menerapkan pola demokrasi biasanya mengedepankan toleransi dalam berbicara untuk mengemukakan pendapatnya. Di meja makan biasanya keluarga berkumpul untuk bersantap dan atau berbincang apa saja. Mengajarkan anak untuk memilih makanan apa yang akan disantap adalah salah satu point dari kebebasan berbicara. Dilalahnya puasa ini ada saja permintaan anak kepada orang tuanya.
Puasa di masa pandemi ini memang berbeda dengan di masa normal. Apalagi kalau dalam memilih menu buka puasa untuk si kecil. Anak saya yang pertama mempunyai menu kesukaan yang berbeda dengan anak yang kedua.
Jadi kalau mereka akan makan sahur dan berbuka pasti ada permintaan terlebih dahulu. Si kecil minta nasi goreng, si sulung minta ayam goreng dan lain sebagainya.
Kemarin, si sulung meminta saya untuk memasakan makanan yang paling enak. Gaya memintanya sangat manja " Pi, aku bikinin makanan paling enak dong. Papi yang masakin buat aku" Ujarnya tanpa tedeng aling. Bukannya tak mau membuatkan , apa daya kemampuan memasak Bapaknya tak sepadan dengan hasilnya. Bisa dikatakan jauh di bawah rata -- rata masakan ibunya.
Tapi, karena ini permintaan anak mau tak mau saya mencari akal , memutar otak untuk mencari makanan apa yang mudah dimasak dan rasanyapun enak. Kebetulan anak saya ini menyukai aneka mie dan pasta. "Deal " Kataku bersemangat.
Sebagai mantan anak kos selama 9 tahun lebih, kemampuan masak mie instanku bisa dikakan di atas rata- rata. Berbagai macam olahan mie ini bisa saya kreasikan sesuka hati yang penting enak dan kenyang. Beruntung di era modern ini ada yang lebih praktis lagi yaitu masakan cepat saji berupa (spageti). Rasanya pasti disukai anak -- anak dan mudah membuatnya.
Langkah -- Langkah dalam Memasak
- Siapkan bahan -- bahanya gaess. Beruntung kalau makanan ini sudah disiapakan ibunya jauh hari sebelum Ramadan tiba. Fix tinggal di ambil saja dari lemari dapur;
- Untuk lebih lezat spagetinya, siapkan saja bawang Bombay dan Bawang Putih lalu iris atau potong -- potong kecil sesuai selera. Kalau ada keju tentu lebih enak lagi. Sayangnya persediaan keju nya kosong.
- Taruh kuali berisi air matang di atas kompor kemudian masukan pasta ke dalam air yang sudah mendidih . Rebus pastanya selama 3 sampai dengan 5 menit biar matang ya. ;
- Setelah matang (empuk) lalu tiriskan spagetinya sebentar;
- Langkah berikutnya taruh penggorengan berisi minyak sayur , kemudian masukan bawang Bombay dan bawang putih yang telah dipotong kecil tadi lalu tumis hingga layu;
- Masukan bumbu dpagetinya nya ke dalam gorengan Bawang Bombay dan Bawang Putih tadi lalu aduklah perlahan hingga merata;
- Terakhir masukan pasta yang sudah ditiriskan tadi ke dalam penggorengan dan aduk hingga bumbu menyerap ke dalam pasta / spaget tersebut;
- Setelah bumbu merata menyatu dengan pasta/ spageti angkat dan taruh ke piring yang sudah disediakan;
- Pasta/ spageti ala bapak sayang anak siap disantap saat berbuka .
Kalau soal rasa saya yakin rasanya pasti enak. Apalagi disantap untuk berbuka puasa. Jangan lupa , menu ini bisa dijadikan pengganti karbohidrat, so bisa disajikan dengan tambahan protein lainnya seperti telur goreng, ikan, daging ayam , tahu tempe dan lainnya.