Saya senang dengan Judul Head Line di halam utama Kompas Hari ini berjudul Capres Belum Saling Mengapresiasi ditampilkan dalam narasi yang sesuai dengan fakta dilapangan. Selama kurang lebih 4 jam kedua pasangan calon mencoba mengemukakan visi dan misinya lalu memilih amplop huruf A s.d E yang didalamnya sudah ada pertanyaan dari para panelis. Masing masing Pasangan calon mulai menajwab pertanyaan kemudian pasangan calon menyanggahnya begitu sebaliknya.
PERBEDAAN VISI
Di awal pemaparannya masing masing kandidat menyebutkan visinya masing -- masing. Jokowi menyebutkan visinya bersama KH. Ma'ruf Amin adalah Indonesia Maju. Maju karena langkah -- langkah sebelumnya sudah dipancangkan. Narasi pembangunan negara maju dengan infrastruktur yang menunjang adalah entry pointnya. Sedangkan Prabowo yang punya style Amerikanya Trump Make American Great Again ! Selalu dan kembali menyebutkan Indonesia Menang. Dengan artian Bangsa ini pernah jaya, dan saat ini Indonesia berada di keterpurukan. Narasi Tingkat Korupsi di Indonesia yang sudah stadium 4 dan lain --lainnya adalah menunjukan kalau mau menang maka pilihah dia. Di saat debat, pemilihan diksi korupsi stadium 4 ini menjadi hantaman yang berbalik menuju kepadanya. Dilihat dari data ICW mengenai data para calon legislatif mantan terpidana/ koruptor salah satu yang terbanyak sejumlah 6 (enam) orang dan Prabowo adalah Ketua Umum yang mengesahkan pencalonannya.
Pada sesi pertama dengan tema hukumdan ham kemudian korupsi dan terorisme terlihat jelas panggung milik siapa. Kalau menurut Charles Bonar Sirait (pakar komunikasi, kandidat Doktor Komunikasi ) ketika saya menyambanginya semalam di kantornya di kawasan Benhil untuk nonton bersama debat capres. Pemilihan Charles didasari pada debat tahun 2014 lalu, dia pernah mengupas dari sisi komunikasi politiknya . Meski demikian saat ini tentu ada yang berbeda dengan masing -- masing kandidat pasangan .
Jokowi dan KH. Ma'ruf Amin
Pasangan nomor urut 1 ini , terlihat santai. Raut wajah Jokowi terlihat tenang dan santai. Ini dimungkinkan karena saat ini berbeda dengan lima tahun yang lalu, dimana saat itu dia masih meraba -- raba peta politik sebelum akhirnya terbiasa pada debat debat selanjutnya. Ini juga yang terlihat dari Pasangannya yang baru, KH . Ma'rud Amin pada sesi Hukum, Ham dan Korupsi belum terlalu banyak mendapatkan porsi. Pada sesi Terorisme , dominasi Kiyai ini mampu menghipnotis pemirsa yang menyaksikan di layar kaca. Termasuk saya. Terorisme ada dua : Berasal dari pemahaman agama yang salah dan yang kedua berasal dari faktor ekonomi. Dua hal ini kemudian dibreakdown dengan solusinya yang komprehensif.
Prabowo- Sandi
Pasangan nomor urut dua yaitu Prabowo Sandi berbeda lagi. Tak ada tampilan gahar dari Prabowo, berapi --api sesuai karakternya di milier. Tampilan wajahnya lebih tenang seolah optimisme terpancar dari dirinya. Lagi pula, ini adalah debat yang kesekian kalinya dari poses politik yang dilakoninya selama ini. Meski demikian karena karakternya yang cepat bersama pasangannya yang lebih muda, maka kemenangan fisik dan stamina seharusnya menjadi modal utama mereka.
Berbeda dengan Prabowo, Pasangan mantan kadernya di Gerindra . Dari sisi komunikasi politik, Sandi dinilai telah mampu merubah paradigma orang lain yangmelihat karakter nyelenehnya menjadi sosok orator dengan pemilihan diksi yang baik. Cobabandingkan saat dia berada pada panggung debat cagub dan cawagub DKI bersama Anis. Kalau menyimak dengan jelas pasti ada bedanya.
Saat debat semalam, Tidak ada lagi kalimat split tongue (keseleo lidah) , artikulasi bahasa yang kurang pas, hampir semua yang diucapkannya clear . mungkin karena faktor sang Ibundanya lah yang juga seorang public speaking, performa Sandi mulai berubah. Di sini Charles yang memiliki sekolah komunikasi dan telah menghasilkan 9 buku (bertemakan komunikasi) mengapresiasi Sandi sebagai bintangnya .