Lihat ke Halaman Asli

Respon Islam Nusantara terhadap Budaya

Diperbarui: 2 April 2020   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

1. Sinkretisme islam nusantara. 

Istilah sinkretisme merupakan suatu fenomena yakni bercampurnya praktek-praktek dan kepercayaan-kepercayaan dari sebuah agama dengan agama lain sehingga menciptakan tradisi yang baru dan berbeda. Kemudian pemahaman yang berbeda di kalangan muslim tentang ajaran normatif tertentu dalam agama yang memunculkan persoalan pelik dalam menentukan manakah sinkretisme dan manakah yang bukan sinkretisme. Dan pada adab ke-19 dan 20 kontrofersi ini menjadi sumber perdebatan.

 2. Akulturasi islam nusantara.

Akulturasi antara agama islam dengan budaya lokal yang ada dinusantara dapat dikatakan sebagai karakteristik dari islam nusantara itu sendiri. Dan islam juga menunjukkan wujudnya dalam tubuh nusantara yang lebih dulu ada. Kemampuan islam dalam beradaptasi dengan budaya sangatlah baik, untuk itu dapat memudahkan islam untuuk masuk ke lapisan paling dalam dari masyarakat.

3.  Akomodasi islam nusantara. 

Tujuan dari dikembangkannya islam nusantara yakni untuk mempertemukan atau menyatukan islam dengan budaya lokal yang ada dinusantara. Dengan demikian dapat dilihat nilai-nilai islam yang terintegrasi dengan budaya lokal masyarakat setempat. Dan proses dari integrasi ajaran islam tersebut terhadap budaya inilah yang merupakan pembaharuan dan akomodasi islam terhadap tradisi yang berkembang dalam lingkingan masyarakat. 

4. Sikap islam nusantara terhadap tradisi.

Ajaran islam selalu terbuka terhadap budaya lokal. Akan tetapi tidak semua bentuk kebudayaan diterima dengan begitu saja, ada beberapa kebudayaan yang ditolak sama sekali, dan ada juga yang dirubah dan ada pula yang dibiarkan hidup. Hal tersebut dilakukan agar budaya-budaya tersebut harus mengalami penyesuaian dengan ajaran islam. Alasan dari ditolaknya suatu budaya bukan semata-mata budaya tersebut kurang lengkap dan tidak sempurna, akan tetapi lebih mengacu terhadap bagaimana orientasi ajaran islam tersebut bisa dipratikan yang sesuai dengan koridor kebudayaan yang masih dijaga. Para pendakwah islam membawa ajaran islam dengan damai dan fleksibel tanpa memaksakan budaya yang berasal dari arab yang notabennya menjadi latar belakang kultural lahirnya islam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline