Lihat ke Halaman Asli

KAONAK MEDIA

MEDIA EDUKASI

Pentingnya Membangun Kesadaran dan Kecintaan Anak-anak terhadap Atribut, Identitas Suku dan Budaya Lokal

Diperbarui: 7 September 2021   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Noken Merupaka Warisan, Identitas dan jati diri Orang Papua Khususnya dari Pegunungan Tengah Papua.

Noken sendiri telah ada semenjak dahulu kalah sebelum era Pemerintahan Indonesia, Penjajahan yang dialami Bangsa Indonesia  selama 350 Tahun, Sebelum Era Misionaris Pembawa kabar Baik "Injil" ditanah Papua.

Sejarah mencatat, 5 Februari 1855 sebagai hari masuknya Injil di Tanah Papua, ketika pertama kali Kalinya Carl Wilhelm Ottouw dan Johann Gottlob Geissler menginjakkan kaki di pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat. Dalam pelayaran ke Mansinam, kedua misionaris itu singgah di Batavia (Jakarta), Makassar, dan Ternate.

Jadi Noken Telah ada dalam kehidupan orang Papua semenjak dahulu kalah.

Noken Tradisional sendiri Biasanya dibaut dari Bahan Kulit Kayu dan Tumbuhan yang mana disebut dalam bahasa Lani yaitu "Ligi dan Wurumayo" 

Dihiasi atau diwarnai dengan Pewarnah tradisional yaitu dari biji Pohon yang dalam bahasa Lani disebut "Yuwaunggen" Yang identik warna ungu, dan dari Kulit Tumbuhan  "Anggrek" yang berwarna Kuning Tua.

Noken sendiri di kategorikan 2 Macam yaitu Noken Modern berbahan Benang seperti Gambar Pertama diatas dan Noken Tradisional dapat dilihat pada gambar 2 dan 3 diatas.

Kini di era Modern etelah digantikan tingkat penggunaan Noken Asli dengan berbagai tas-sat modern yang bervariasi dengan berbaga merek.

hal ini dapat terlihat dari tingkat penggunaan noken Yang semakin berkurang bahkan jarang jika dibanding dahulu. Sebagai  contoh dahulu orang Papua khusus di pegunungan Dilihat dalam keseharian  mereka selamu menggunakan noken; Bagi anak sekolah noken digunakan untuk megisi buku dan Bekal makan siang, bagi ibu-ibu noken digunakan untuk Mengisi Anak bayi, hasil panen pertanian, bagi bapak-bapak noken digunakan untuk diisi dengan Rokok, Korek dan sebagainya sebagainya. 

Kini telah berubah akibat munculnya banyak Pengganti Noken; Ketika orang papua pergi belanja baik di Kios, supermarket dan pasar terlihat sangat jarang menggunakan Noken tetapi dengan Kantong Plastik atau orang jawa sebut "Kresek".

Juga orang papua sendiri menggunakan Noken hanya saat ada Pesta-pesta tertentu, padahal dahulu setiap orang tak terbatas usianya dalam keseharian mereka dimana-mana selalu menggunakan Noken.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline