Lihat ke Halaman Asli

Yumahest

Penulis

Penyebab Minat Baca di Indonesia yang Memprihatinkan

Diperbarui: 10 Mei 2019   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bukan hal baru lagi di telinga kita kalau minat baca di Indonesia itu rendah.

Bisa kita lihat sendiri orang-orang yang sedang berada di kendaraan umum, menunggu kendaraan umum di halte, atau di manapun yang sebenarnya bisa digunakan untuk membaca malah menggunakan waktunya untuk hal yang tak penting.

Ya, tentu saja. Apalagi kalau bukan dihabiskan untuk bermain ponsel.

Saya yakin sekali, mereka yang memegang ponsel kalau tidak sedang bermain game, pasti sedang chattingan.

Sangat disayangkan sekali ponsel malah digunakan untuk hal yang tidak penting. Padahal, ponsel bisa menjadi fasilitas kita untuk membaca.

Sekarang, tak hanya membaca dari buku fisik, tetapi kita juga bisa membaca buku digital alias ebook. Parahnya, bisa gratisan, lho.

Bukannya kebanyakan orang suka dengan yang gratis? Tapi kenapa saranan membaca gratis tidak mereka manfaatkan?

Kalau mau disebutkan, banyak sekali aplikasi maupun situs baca yang bermanfaat. Saya ambil contoh iPusnas.

Saya tahu, sebenarnya ada yang suka membaca tetapi beralasan tidak punya uang untuk membeli buku. Aduh, zaman sekarang nggak perlu pusing. Di iPusnas itu gratis.

Oh, iya. Tadi saya bilang kalau bisa baca buku digital/ebook kan? Tapi jangan salah mengartikan, ya. Jangan suka baca ebook yang bajakan. Kebanyakan sih tersebar di internet. Sekali lagi, jangan, ya. Mari hargai jerih payah penulisnya.

Nah, di atas sebenarnya sudah mencakup keseluruhan dari pembahasan tema kali ini, tapi akan saya ringkas supaya lebih jelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline