Lihat ke Halaman Asli

Lilik YuliRiyanto

Kita ini sama

Toleransi : Jum'atan Diantar Pembimas Katholik

Diperbarui: 6 Desember 2021   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dok Pribadi Dr. H Sholehuddin

Oleh: H. Sholehuddin*

Beberapa tahun lalu, Saya berkesempatan memenuhi undangan Pembimas Katholik Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur mengisi sebuah Workshop untuk Guru Pendidikan Agama Katholik. Yang pasti kegiatan itu dilaksanakan pada hari jumat. Lokasinya di sebuah Hotel di Tretes.

Saya mengisi materi sejak pagi, seperti biasa saya berdiskusi banyak tentang materi workshop. Dengan gayengnya sampai tidak terasa waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB. Saya diingatkan peserta jika hari ini Jumat dan saya disilahkan menjalankan Salat Jumat (Jumatan). Saya diberikan kesempatan istirahat lebih awal dari yang biasanya pukul 12.00 WIB.

Saya pun bersiap-siap. Tidak jauh sejatinya dari hotel ada sebuah masjid. Tapi oleh Mas Slamet, pegawai Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Jawa Timur yang juga panitia, saya ditawari untuk diantarkan menggunakan sepeda motor biar tidak jalan kaki. "Tak antar mas," kata Mas Slamet. "Tidak usah mas, jalan kaki saja, dekat kok," jawab saya.  

Saat itu sudah terdengar adzan pertama. Saya sejatinya menolak tidak ingin merepotkan. Tapi berhubung Mas Slamet sedikit 'memaksa', saya pun tidak kuasa menolaknya.

Akhirnya saya diantar Mas Slamet ke masjid, lumayan tidak sampai naik turun dari hotel ke masjid yang medannya lumayan curam. Saya pun bisa mengikuti shalat jumat hingga usai.

Sekelumit cerita tersebut, merupakan sedikit contoh sikap toleransi umat beragama dan bahkan 'tolong menolong' dalam menjalankan agama. Toleransi adalah sikap menghormati dan menghargai segala perbedaan dan memberikan ruang gerak kepada pihak yang berbeda, termasuk dalam hal beragama.

Toleransi, menjadi salah satu indikator Moderasi Beragama. Jika sikap demikan bisa dijalankan oleh setiap umat beragama, rasa damai akan tercipta dalam kehidupan umat manusia.

Banyak bertanya-tanya, bagaimana implementasi dan contoh Penguatan Moderasi Beragama (PMB) yang menjadi program unggulan pemerintah melalui Kemenag. Seperti itulah kira-kira. Salam Moderasi Beragama.

*Dr. H. Sholehuddin, S.Ag.M.Pd.I, Widyaiswara BDK Surabaya, Instruktur Nasional PMB Kementerian Agama RI.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline