Lihat ke Halaman Asli

Yuli Anita

TERVERIFIKASI

Guru

Keterampilan Menggambar Secara Manual, Masihkah Diperlukan dalam Pembelajaran Matematika?

Diperbarui: 23 Januari 2024   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menggambar transformasi geometri. (Dokumentasi pribadi)

Sekelompok anak tampak sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Di meja mereka terdapat berbagai peralatan matematika

 Jangka, busur, penggaris, pensil, kertas berpetak juga spidol warna. Gambar berbagai bangun datar ada di buku kotak mereka. Sebagian diwarnai, sebagian diarsir.

"Beri warna berbeda untuk tiap hasil putaran," kata guru.

 Aha, siang itu siswa sedang belajar membuat bayangan hasil transformasi dari berbagai macam bangun datar.

Transformasi geometri adalah materi yang dipelajari siswa kelas sembilan di kurikulum 2013, sementara di Kurikulum Merdeka materi ini masuk di kelas tujuh.

Yang dipelajari dalam materi transformasi adalah refleksi (pencerminan), translasi (pergeseran), rotasi (perputaran) dan dilatasi (perbesaran atau pengecilan dengan pusat tertentu).

Secara sederhana materi transformasi ini bisa digunakan sebagai bekal untuk masuk kesebangunan dan kekongruenan. Namun dalam lingkup yang lebih luas, transformasi bisa diaplikasikan dalam bidang lain misal seni dan arsitektur.

Dalam pembelajaran transformasi selain diajak untuk mencari bayangan benda pada bidang koordinat, siswa juga diajak untuk banyak menggambar bayangan benda dengan menggunakan penggaris, busur, jangka dan pensil. 

Suatu saat secara bergurau seorang teman yang kebetulan putranya duduk di kelas 9 bertanya kepada saya. 

Mengapa harus menggambar langsung? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline