Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Doa Yang Terbuang

Diperbarui: 17 Mei 2019   08:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak berharap Dia datang. Meski sakit bukan kepalang. Diri sedang malang. Aku bertahan merasa menang. Tapi penahan sakit ini tunggang langgang. 

Doa doa apa. Aku tak butuh doa. Tuhan sering lupa. Aku marah Tuhan tak nampak maha kuasa. 

Aku marah, aku susah, aku gelisah dan bertudung resah

Apakah Tuhan Maha Sabar mendapati aku yang ahli makar?

Aku makhluk dari tembikar, mudah retak, mudah terbakar. 

Aku bingung. 

Ku buang doa, ku Lirik kaca. Dimana doa kini berada. Doa doa, ku rindui mu di antara ucap dan air mata untuk Tuhan yang Paripurna. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline