Lihat ke Halaman Asli

Yoyo Setiawan

Melengkapi hidup dengan membaca dan menulis; membaca untuk menghayati betapa ruginya hidup tanpa ilmu, menulis untuk meninggalkan jejak bahwa kehidupan ini begitu berwarna.

Anak Bercermin dari Orangtua

Diperbarui: 20 Desember 2021   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artikel Parenting Anak oleh: Yoyo Goyol (@yoyo_setiawan_79)

Ayah-bunda, pernah meminta bantuan anak untuk mengambilkan sesuatu, tetapi malah anak membantah, alasan sedang sibuk ini-itu? Hati-hati ayah-bunda, ini sudah tanda-tanda anak menjadi pembangkang!

Jangan salahpaham dulu dengan paragrap di atas, kita harus pahami dengan positip. Mari kita bahas persoalan seputar anak di rumah, baik itu anak masih balita, usia sekolah dasar, memasuki usia remaja atau beranjak dewasa.

Ketika masih bayi, kita sebagai orangtua pasti sangat sayang dengannya. Apalagi bayi itu adalah anak pertama, tentu akan dirawat dengan sangat berhati-hati. Mulai dari keperluan makan, tidurnya, pakaiannya dan sifat pribadinya. Misal bayi kita rewel sedikit, badannya panas maka dengan panik kita segera ke dokter.

Saat yang berbahagia adalah bayi telah pandai berceloteh, mulai lincah bergerak dan bisa berekspresi wajah saat diajak berbicara. Aduhai, betapa berbunga-bunga hati ayah-bunda! Dan ketika bayi sudah beranjak masuk umur 1 tahun, bisa jadi akan lancar berjalan dahulu, bisa juga lancar bicaranya dahulu.

Tulisan ini hanya akan fokus mengajak pembaca kepada masalah komunikasi orangtua dengan anak. Karena komunikasi sangat berpengaruh besar pada kejiwaan anak baik saat masih kecil atau kelak di saat dia dewasa.

Anak Telat Bicara

Sebutlah nama ibunya, Meri (nama samaran) umur 30 tahun datang ke dokter anak dengan menggendong bayinya yang berumur 9 bulan. Dia berkonsultasi dengan dokter karena merasa ada yang tidak normal dengan tumbuh kembang bayinya. Dengan umur seperti itu, Meri mengeluhkan sang bayi belum banyak bicara, berbeda dengan bayi tetangga yang telah lancar bicara.

Dokter mengorek informasi tentang keseharian Meri bersama bayinya. Tentu dia bingung untuk mengutarakan kegiatan bersama anak pertamanya itu, karena sebagai wanita karir dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Sementara sehari-hari bayi lebih dekat dengan pengasuhnya, sang asisten rumah tangga!

Bunda harus intens berkomunikasi dengan si bayi.

Sayang sekali momen emas perkembangan si kecil yang harus terlewatkan begitu saja. Dan tentunya orangtua akan rugi karena sedikit banyak akan ada keterlambatan pada si buah hati. Tak lupa dokter memberi masukan pola pengasuhan bayi yang pada intinya sang ibu harus dekat dengan si bayi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline