Lihat ke Halaman Asli

Yoyo Setiawan

Melengkapi hidup dengan membaca dan menulis; membaca untuk menghayati betapa ruginya hidup tanpa ilmu, menulis untuk meninggalkan jejak bahwa kehidupan ini begitu berwarna.

Hidup Membujang

Diperbarui: 23 November 2021   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Yoyo Setiawan

Untuk adikku yang masih sendiri

Tiada maksud kakak menggurui

Atau, memberimu tanya yang menampar

             hati

Tiga dasawarsa kau tetap tanpa istri

Usah kau kenang selalu

kelammu

Kelam yang sama mengurung

pamanmu

Juga ada kelam dari sepupumu

Tidak, tidaklah sama takdirmu,

adikku.



Marilah dekatku, curahkan isi

hatimu

Tak baik mengukur baju dari badan,

badan orang

Tak baik, menyamakan diri dengan

kegagalan saudaramu

Tak layak menghukum diri, takdir

Tuhan sendiri-sendiri



Adikku, kulihat kau banyak termenung

Entah awal entah akhir bulan,

kau banyak melamun

Dulu, kakak sepertimu, hadirnya

pasangan merubah hidup

Kini, ijinkan kakak membantumu



Sudah kodratnya, Tuhan mencipta

segala berpasangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline