Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Beda Nasib Dua Jagoan Amerika Selatan

Diperbarui: 10 Desember 2022   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Argentina berpesta, Brasil merana (Sportsbrief.com)

Dalam turnamen sekelas Piala Dunia, termasuk Piala Dunia 2022, tim-tim Amerika Selatan (khususnya Brasil dan Argentina) biasa muncul sebagai penantang tim-tim Eropa. Maklum, kawasan ini rutin menghasilkan pemain top, berkat budaya sepak bola yang kental dan didukung sistem pembinaan pemain berkualitas.

Sebenarnya, Amerika Selatan masih punya Uruguay yang pernah berjaya di Piala Dunia 1930 dan 1950, tapi grafik yang cenderung inkonsisten membuat La Celeste agak kalah pamor dengan dua tetangganya itu.

Tim lain yakni Ekuador sebenarnya punya potensi, tapi mereka masih belum lama berkembang dan belum punya pengalaman sebanyak trio raksasa klasik itu.

Dalam perjalanannya, Ekuador dan Uruguay sendiri akhirnya tersingkir di fase grup dengan alasan berbeda. Ekuador kalah dari Senegal di pertandingan terakhir, sementara Uruguay kalah produktivitas gol atas Korea Selatan.

Alhasil, tinggal Brasil dan Argentina yang tersisa. Tapi, kedua tim menampilkan warna berbeda, kalau tidak boleh dibilang cukup kontras.

Brasil yang dimotori Neymar menari-nari di lini pertahanan Korea Selatan. Hanya perlu satu babak untuk unggul 4-0, dengan babak kedua lebih banyak dijadikan sebagai kesempatan Tim Samba untuk mengatur nafas.

Permainan menyerang nan mengalir anak asuh Tite terlihat meyakinkan. Persis seperti selebrasi tarian yang mereka peragakan usai mencetak gol.

Sebaliknya, Argentina terlihat kurang meyakinkan. Meski Lionel Messi mampu menginspirasi tim, mereka dibuat senam jantung di menit-menit akhir karena kebobolan. Beruntung, kemenangan 2-1 atas Australia masih mampu diamankan.

Selain inspirasi sang kapten, penampilan asuh Lionel Scaloni terlihat biasa saja jika dibandingkan sang rival bebuyutan. Taktis,  pragmatis, dengan skor minimalis.

Tapi, gaya kontras itu justru menghadirkan hasil kontradiktif di babak perempat final. Pada Jumat (9/12) Brasil yang tampil dengan gaya menyerang kewalahan menghadapi determinasi para pemain Kroasia yang tampil bak gladiator.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline