Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Teka-teki Format Restart Liga 1

Diperbarui: 7 November 2020   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Setelah kembali dipastikan Ditunda, karena terkendali izin dari pihak kepolisian, PSSI kembali menebar teka-teki, terkait format "restart" kompetisi. Mengapa bisa begitu?

Penyebabnya, meski menetapkan Liga 1 akan digelar pada periode Februari-Juli 2021, PSSI belum menjelaskan lebih lanjut, soal format kompetisi. Akibatnya, spekulasi bermunculan.

Ada yang menduga, Liga 1 akan kembali ke format kompetisi turnamen, entah "home tournament" atau turnamen sistem wilayah. Ada juga yang menduga, Liga 1 akan memakai format kompetisi satu putaran, dengan terpusat di lokasi tertentu.

Bahkan, ada yang menggaungkan dugaan Liga 1 akan memakai sistem "Bubble" seperti NBA. Inilah yang membuat sebutan "Liga 1 Bubble" muncul sebagai dugaan lain.

Format kompetisi "Bubble" telah terbukti sukses dijalankan NBA dan layak dipertimbangkan. Kebetulan, secara geografis Amerika Serikat dan Indonesia punya satu kesamaan, yakni punya bentang wilayah luas, meski dalam banyak hal masih sangat beda kelas.

Dengan kompetisi sebelumnya telah berjalan tiga pekan, menjalankan format kompetisi seperti biasa memang jadi satu pilihan. Masalahnya, ini belum tentu bisa selesai dalam waktu lima bulan. Kalaupun bisa, jadwalnya akan superpadat.

Dalam kondisi normal saja, Liga 1 kerap bermasalah dalam hal jadwal kompetisi. Padahal, rentang waktunya cukup panjang.

Dengan rencana waktu kompetisi yang sudah dicanangkan PSSI, keraguan justru menguat, karena rentang waktunya cukup pendek. Jadi, menggunakan format kompetisi satu putaran adalah pilihan masuk akal.

Jangan lupa, Liga 1 punya 18 klub peserta, yang berasal dari Aceh sampai Papua. Dengan kondisi seperti sekarang, bisa dibayangkan seberapa berat beban klub, dalam membiayai semua kegiatan operasional. Dalam keadaan biasa saja, banyak klub sudah keteteran.

Pertimbangan lainnya, banyak klub sudah ditinggal pergi pemain, atau sudah meliburkan diri, akibat ketidakpastian jadwal. Jelas, butuh waktu lebih, untuk membangun ulang tim dan mempersiapkan semuanya dengan dana cekak.

Situasi inilah, yang membuat format kompetisi turnamen juga bisa dipertimbangkan. Entah wilayah atau terpusat, selama penjadwalan dan perizinan tak bermasalah, seharusnya semua baik-baik saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline