Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Teka-teki Format Restart Liga 1

7 November 2020   15:47 Diperbarui: 7 November 2020   16:07 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah kembali dipastikan Ditunda, karena terkendali izin dari pihak kepolisian, PSSI kembali menebar teka-teki, terkait format "restart" kompetisi. Mengapa bisa begitu?

Penyebabnya, meski menetapkan Liga 1 akan digelar pada periode Februari-Juli 2021, PSSI belum menjelaskan lebih lanjut, soal format kompetisi. Akibatnya, spekulasi bermunculan.

Ada yang menduga, Liga 1 akan kembali ke format kompetisi turnamen, entah "home tournament" atau turnamen sistem wilayah. Ada juga yang menduga, Liga 1 akan memakai format kompetisi satu putaran, dengan terpusat di lokasi tertentu.

Bahkan, ada yang menggaungkan dugaan Liga 1 akan memakai sistem "Bubble" seperti NBA. Inilah yang membuat sebutan "Liga 1 Bubble" muncul sebagai dugaan lain.

Format kompetisi "Bubble" telah terbukti sukses dijalankan NBA dan layak dipertimbangkan. Kebetulan, secara geografis Amerika Serikat dan Indonesia punya satu kesamaan, yakni punya bentang wilayah luas, meski dalam banyak hal masih sangat beda kelas.

Dengan kompetisi sebelumnya telah berjalan tiga pekan, menjalankan format kompetisi seperti biasa memang jadi satu pilihan. Masalahnya, ini belum tentu bisa selesai dalam waktu lima bulan. Kalaupun bisa, jadwalnya akan superpadat.

Dalam kondisi normal saja, Liga 1 kerap bermasalah dalam hal jadwal kompetisi. Padahal, rentang waktunya cukup panjang.

Dengan rencana waktu kompetisi yang sudah dicanangkan PSSI, keraguan justru menguat, karena rentang waktunya cukup pendek. Jadi, menggunakan format kompetisi satu putaran adalah pilihan masuk akal.

Jangan lupa, Liga 1 punya 18 klub peserta, yang berasal dari Aceh sampai Papua. Dengan kondisi seperti sekarang, bisa dibayangkan seberapa berat beban klub, dalam membiayai semua kegiatan operasional. Dalam keadaan biasa saja, banyak klub sudah keteteran.

Pertimbangan lainnya, banyak klub sudah ditinggal pergi pemain, atau sudah meliburkan diri, akibat ketidakpastian jadwal. Jelas, butuh waktu lebih, untuk membangun ulang tim dan mempersiapkan semuanya dengan dana cekak.

Situasi inilah, yang membuat format kompetisi turnamen juga bisa dipertimbangkan. Entah wilayah atau terpusat, selama penjadwalan dan perizinan tak bermasalah, seharusnya semua baik-baik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun