Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Naik-Turun Inter Milan Musim Ini

Diperbarui: 12 Juli 2020   02:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Bicara soal Inter Milan musim ini, mungkin lekat dengan sebuah ironi. Khususnya, jika melihat apa yang sudah mereka persiapkan sejak awal musim.

Disebut ironi, karena Si Ular sudah mempersiapkan musim dengan sangat serius. Terbukti, tim asal kota Milan ini mendatangkan pelatih sekaliber Antonio Conte, pemain berbakat macam Nicolo Barella, dan pemain-pemain berpengalaman macam Alexis Sanchez, Romelu Lukaku, dan Diego Godin.

Tak cukup sampai disitu, di pertengahan musim, giliran Christian Eriksen, Ashley Young, dan Victor Moses diboyong ke Giuseppe Meazza. Tentunya, ini menggambarkan seberapa tinggi ekspektasi manajemen klub musim ini.

Tak heran, ada secercah optimisme di Inter. Maklum, mereka punya dua sosok penting di area teknik, yang sukses membangun fondasi era dominan Juventus di Liga Italia. Mereka adalah Antonio Conte (pelatih) dan Beppe Marotta (direktur teknik).

Di sini, manajemen Inter agaknya berpikir, cara yang sama akan mempan untuk kedua kali. Benarkah demikian?

Untuk pekan-pekan awal, khususnya di kompetisi domestik, jawabannya ya. Dengan permainan bergaya agresif, Inter memang mampu mencatat sejumlah kemenangan, dan mampu lolos sampai ke semifinal Coppa Italia.

Tapi, di kompetisi Eropa, daya dobrak taktik permainan tempo tinggi ala Conte malah melempem. Terlepas dari keberadaan Barcelona dan Borussia Dortmund di fase grup, kapabilitas Inter baru sebatas merepotkan kedua tim itu, tapi belum melampauinya.

Alhasil, Inter harus rela turun kelas ke Liga Europa. Di Liga Europa, Lautaro Martinez dkk akan meladeni tantangan Getafe (Spanyol) di babak perdelapan final. Jika lolos ke babak selanjutnya, mereka akan menghadapi pemenang antara Glasgow Rangers (Skotlandia) versus Bayer Leverkusen (Jerman).

Di paruh kedua musim ini, baik sebelum jeda panjang karena imbas pandemi COVID-19, maupun setelah "restart", Inter justru kerap kedodoran. Akibatnya, dalam beberapa pertandingan yang seharusnya bisa mereka menangkan, justru hasil imbang bahkan kekalahan yang didapat.

Kebetulan, situasi ini terjadi di dua laga terakhir, yakni saat kalah 1-2 melawan Bologna (5/7) dan bermain imbang 2-2 dengan Hellas Verona (10/7). Dalam kedua laga ini, Inter selalu kebobolan di sepuluh menit akhir laga.

Bahkan, saat melawan Bologna, Inter sebenarnya unggul jumlah pemain, sebelum Bastoni dikartu merah wasit di menit ke 77, Sebenarnya, ini kesempatan bagus, tapi Inter gagal memanfaatkannya, begitu juga saat mereka harus menjaga keunggulan dari Verona.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline