Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Sekilas tentang Copa America 2019

Diperbarui: 14 Juni 2019   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

esbrazil.com

Pada Kamis, (24/1, waktu Brasil) diadakan undian fase grup turnamen Copa America 2019. Dalam undian yang dilakukan di kota Rio de Janeiro itu, hadir Marcos Cafu (eks kapten Timnas Brasil), Javier Zanetti (eks kapten Timnas Argentina), dan Diego Lugano (eks kapten Timnas Uruguay). Sebagai informasi, turnamen Copa America 2019 akan dihelat di Brasil bulan Juni-Juli mendatang. Turnamen ini adalah gelaran Copa America edisi ke 46.

Sekilas, tak ada yang menarik. Karena, tiga tim unggulan tradisional, yakni Brasil, Argentina dan Uruguay berada di grup berbeda. Kalaupun ada tim kuda hitam, mereka adalah Chile, Paraguay, Kolombia, dan Peru. Keempatnya kerap membuat kejutan, atau minimal membuat trio raksasa Amerika Selatan itu kewalahan.

Sementara itu, tiga tim Amerika Selatan lainnya, yakni Ekuador, Bolivia, dan Venezuela lebih sering menjadi anak bawang, meski kadang memberikan perlawanan alot.

Secara historis, sejak edisi perdana Copa America pada tahun 1916, Brasil, Argentina dan Uruguay selalu jadi tim unggulan, karena ketiganya adalah tiga tim tersukses di turnamen ini. Diantara ketiganya, Uruguay menjadi tim tersukses dengan raihan 15 kali juara, disusul Argentina (14), dan Brasil (8).

Di belakang mereka ada Paraguay, Chile dan Peru (2) plus Bolivia dan Kolombia (1). Dua tim Amerika Selatan lainnya, yakni Ekuador dan Venezuela belum pernah juara. Prestasi terbaik mereka hanya menjadi semifinalis.

Goal.com

Selebihnya, turnamen ini akan menjadi panggung berikutnya bagi para pemain top macam Neymar (Brasil), Luis Suarez (Uruguay), James Rodriguez (Kolombia), Alexis Sanchez (Chile), dan Paulo Dybala (Argentina) untuk unjuk kebolehan.

Selain itu, Copa America 2019 juga dapat menjadi "tempat berburu" ideal buat para pencari bakat dari Eropa. Tapi, masih belum jelas apakah Lionel Messi akan kembali memperkuat Timnas Argentina di turnamen ini atau tidak.

Tapi, meski agak mudah ditebak, turnamen Copa America 2019 menampilkan satu kejutan menarik. Dimana, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah turnamen, dua tim undangan peserta Copa America berasal dari benua Asia, yakni Jepang dan Qatar. Bagi Jepang, ini adalah penampilan kedua mereka di Copa America, setelah sebelumnya tampil di edisi 1999. Sementara itu, Copa America 2019 akan menjadi debut buat Qatar.

Sebenarnya, format peserta 10 negara Amerika Selatan+2 tim undangan adalah format turnamen ini sejak edisi 1993. Format peserta ini sudah disepakati bersama oleh semua negara anggota CONMEBOL (Konfederasi Sepakbola Amerika Selatan), dan disetujui oleh FIFA. Karena, di antara konfederasi sepak bola benua-benua lainnya, jumlah negara anggota CONMEBOL relatif sedikit, hanya 10 negara. Otomatis, Copa America tak punya babak kualifikasi pra turnamen seperti benua-benua lainnya.

Jadi, untuk menambah daya tarik Copa America, CONMEBOL berinisiatif mengundang tim-tim dari benua lain untuk ikut berpartisipasi. Biasanya, "tamu undangan" turnamen ini adalah tim-tim zona Concacaf (zona Amerika Utara dan Tengah) macam Meksiko, Kosta Rika, Jamaika, dan Amerika Serikat. Kecuali pada Copa America Centenario (2016), yang notabene merupakan edisi khusus peringatan seratus tahun turnamen Copa America edisi perdana, Copa America rutin melibatkan 12 peserta sejak edisi 1993.

Jika melihat situasinya, partisipasi Jepang dan Qatar di turnamen ini jelas bukan untuk keren-kerenan. Malah, turnamen Copa America 2019 adalah cara kedua tim dalam mempersiapkan diri menuju turnamen berikutnya, dengan menambah pengalaman bertanding di turnamen mayor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline