Lihat ke Halaman Asli

Yosef MLHello

Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Mari Mengisi Sumpah Pemuda dengan Hidup Hari Ini

Diperbarui: 28 Oktober 2022   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi semangat Sumpah pemuda (sumber: suarakalbar.co.id)

Sumpah Pemuda:

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia

Kedua: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Itulah isi sumpah yang dihasilkan para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928.

Yang menarik dari Sumpah Pemuda ini adalah bahwa pada waktu itu 94 tahun silam, belum ada Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun para pemuda sudah dengan gigih dan berani menyatakan berbangsa yang satu yaitu Indonesia. Pada hal kita tahu bersama bahwa pada saat kedatangan mereka menghadiri Kongres Pemuda II pada tanggal 27 sampai dengan 28 Oktober 1928 di Jakarta itu mereka berasal dari berbagai pulau suku, bangsa dan bahasa. 

Kita juga bisa merasakan betapa sulitnya pada awal perjumpaan mereka. Bayangkan saja dengan bahasa Indonesia yang mungkin masih tertatih-tatih, mereka para pemuda yang gagah perkasa itu menyatakan kebulatan tekad mereka.

Di bawah pimpinan pemuda Soegondo Djojopoespito yang berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), Kongres Pemuda II berhasil merumuskan ikrar tritekad mereka: tanah air, bangsa dan bahasa yang satu yaitu Indonesia. Ikrar tersebut kelak kita kenal hingga saat ini yaitu Sumpah Pemuda.

Sebagai generasi muda bangsa sekarang, kita tidak bisa membayangkan kesulitan-kesulitan yang mungkin mereka alami sebelum akhirnya sampai di Jakarta. Perjuangan mereka untuk menghadiri kongres pemuda tersebut. Perjalanan darat yang masih sulit. Apalagi transportasi laut yang mungkin cukup memakan waktu. Namun itu semua tak dianggapnya sebagai tantangan, tetapi menjadi pemicu sekaligus pemacu menuju persatuan dan kesatuan pemuda Indonesia.

Dari catatan sejarah, kita membaca bahwa pada rapat pertama Kongres yang dilaksanakan pada Sabtu, 27 Oktober 1928 itu bertempat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) yaitu di Gereja Katedral Jakarta sekarang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline