Lihat ke Halaman Asli

Yosef MLHello

Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Taman Bacaan Masyarakat (TBM): Apa dan Bagaimana Memulainya?

Diperbarui: 19 Mei 2022   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan bersama anak-anak PAUD Santo Nino di Batu Merah (dok. pribadi)

Sobat-sobat Kompasianer di mana saja berada. Terimakasih karena Kompasiana boleh mengangkat tema Perpustakaan sehubungan dengan moment Hari Perpustakaan Nasional. Senang sekali bisa menulis tentang hal yang satu ini.

Sudah sejak lama, saya bercita-cita membuka sebuah Taman Bacaan untuk Masyarakat di kampung di mana saya tinggal sekarang. Walau sampai saat ini niat suci itu baru sampai dicita-citakan. Tapi saya tetap optimis dan percaya, suatu saat nanti entah cepat atau lambat, saya pasti memiliki TBM itu. 

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) berasal dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. TBM berfungsi sebagai perpustakaan bagi masyarakat. Ia menjadi sumber informasi sekaligus sebagai media pendidikan bagi masyarakat yang terdiri dari anak-anak, remaja, orang muda dan orang dewasa. 

Selain itu, TBM juga bisa berfungsi sebagai media rekreasi. Orang bisa mengisi waktu senggang dengan menikmati bacaan-bacaan bermutu, gambar-gambar bermakna dan permainan-permainan menarik lainnya, dengan membaca buku.

Dan yang lebih penting dari itu adalah bahwa TBM bisa menjadi media riset bagi masyarakat. Dengan taman bacaan yang ada, masyarakat setempat bisa melakukan kajian-kajian tentang hal apa saja sehingga bukan tidak mungkin bisa menjadikan mereka masyarakat gemar membaca dan akhirnya gemar menulis.

Saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kemdikbud, memberikan donasi buku yang bertujuan untuk mengembangkan taman bacaan masyarakat sebagai jantung pendidikan masyarakat dengan menyediakan bacaan-bacaan yang bermutu namun murah dan mudah diperoleh. Itu suatu hal yang menggembirakan. 

Pada kesempatan yang indah dan istimewa ini, saya ingin berbagi dengan para Kompasianer, mungkinkah para Kompasianer bisa membantu saya mewujudkan cita-cita tersebut. 

Ibadat pesta pelindung PAUD dihadiri Camat Tasbar dan Kabid.PAUD-PNF Dinas P &K Kab. Belu (komplek inilah rencana pembangunan TBM. dok. pribadi)

Pada tahun 2017, saya sudah membeli sebidang tanah yang kini saya dedikasikan untuk mendirikan PAUD dengan nama PAUD Santo Nino yang kini sudah mendapat akreditasi C karena masih ada berbagai kekurangan di sana sini.

Persis di samping gedung PAUD itu, saya sudah merencanakan untuk membangun sebuah gedung berukuran kecil untuk perpustakaan atau sebagai TBM yang ingin saya dedikasikan untuk masyarakat Batu Merah tempat saya tinggal, dengan nama "Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Batu Merah Cerdas".

Namun sekali lagi, mohon maaf, karena segala keterbatasan, gedung itu sampai kini belum dirampungkan. Pada hal ada banyak pihak yang sudah menjanjikan untuk mendonasikan buku-buku bacaannya. Untuk itu terima kasih kepada mereka yang sudah dengan rela mau membagikan buku-bukunya untuk TBM Batu Merah Cerdas.

Saya berharap ada Kompasianer yang bukan hanya membantu saya dengan mengirimkan dana, tetapi terutama ide-ide cemerlang seputar bagaimana memberdayakan masyarakat melalui membangun taman baca masyarakat itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline