Lihat ke Halaman Asli

Yosef MLHello

Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Bisnis Keluarga Non Waralaba Modal Nekat

Diperbarui: 22 September 2021   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kami mulai merintis usaha kecil-kecilan dari rumah hanya untuk mengisi waktu saat pandemi. Tapi syukurlah, ternyata usaha kecil-kecilan hanya bermodal nekad itu mendapat respons yang serius dari pasar. Bisnis makanan ringan atau cemilan sehat itu ternyata diminati banyak orang. 

Maka usaha yang hanya sekedar mengisi waktu itu akhirnya menjadi usaha benaran. Pesanan berdatangan dari mereka yang berminat untuk ikut memasarkannya.

Ada dua produk yang dihasilkan oleh istri saya bersama dua orang pekerjanya. Yang satu diberi label 'Kacang Sembunyi' dan yang satu lagi diberi nama 'Cakar Ayam'.  Hanya ada dua rasa yang diluncurkan yaitu rasa manis campursari dan rasa tawar bawang lokal. 

Mulanya saya merasa pesimis dan tidak mendukung. Namun lama-lama setelah melihat prospeknya yang lumayan untuk ukuran bisnis kampung, saya pun ikut membantu. 

Anak-anak juga diikutsertakan. Mereka membantu sebisanya. Kelak kalau usaha ini mengalami kemajuan, bisa juga diwariskan kepada mereka. Itu harapan keluarga. Berawal dari modal nekad kelak jadi warisan? Itu sebuah mimpi. Mungkinkah jadi kenyataan?

Bisnis waralaba atau franchise adalah sebuah bentuk kerjasama bisnis yang terjadi antara pemilik merk usaha dengan pihak kedua berupa pemberian izin pemakaian merk, di mana pihak kedua diberi hak istimewa untuk menjual produk yang sama dengan pihak pertama di suatu tempat tertentu (kamus tokopedia.com).

Pemerintah Indonesia pada tahun 2007 mengeluarkan PP No. 42 tentang waralaba. Tujuannya untuk mengatur pengembangan praktek bisnis waralaba di Indonesia. Kini bisnis waralaba yang terkenal adalah bisnis restoran, minimarket, kedai kopi dan sebagainya. 

Saya lantas bertanya-tanya, apakah usaha rumahan kami bakal bisa menjadi bisnis waralaba? Tidak ada yang mustahil. Tapi bagaimana mengembangkannya? Apakah sebuah bisnis waralaba berangkat dari modal nekad? Itulah sejumlah pertanyaan yang terus menghantui saya setelah membaca halaman kompasiana tentang bisnis waralaba.

Setiap orang mempunyai cita-cita tertentu, termasuk para pemilik usaha, entah waralaba atau bukan. Tentu tiap-tiapnya memiliki tips-tips khusus dalam mengembangkan usahanya. 

Pembaca sekalian mungkin ingin tahu bagaimana rahasia keluarga kami mengembangkan usaha dengan modal nekad ini. Berikut tips-tips itu yang disebut  KTMD (ka-te-em-de):

1. Kemauan: Di mana ada kemauan, di sana ada jalan. Usaha rumahan keluarga kami berawal dari kemauan dan kerja keras sang istri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline