Lihat ke Halaman Asli

Yonathan Christanto

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

"Captain Marvel" yang Tak Sekadar Penyambung Alur Kisah MCU

Diperbarui: 9 Maret 2019   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Disney.co.uk

Berbicara tentang film Captain Marvel, sejatinya di dunia maya terbagi menjadi dua kubu. Ada yang benar-benar ingin menyaksikan karena fans sejati Marvel maupun MCU (Marvel Cinematic Universe), namun ada juga yang tak terlalu peduli terhadap kehadirannya. Dan penyebabnya pun ternyata cukup klasik.

Kehadiran Captain Marvel yang berdekatan dengan film tentpole lain milik Marvel Studios, Avengers: End Game, menjadi sebab banyak orang berpikir tentang perlu tidaknya film ini ditonton sebelum Avengers: End Game. Persis kala kemunculan Black Panther di tahun lalu yang berdekatan dengan Avengers: Infinity War. Kala itu juga banyak yang menanyakan perihal penting tidaknya menyaksikan Black Panther.

Namun Captain Marvel yang dirilis di Indonesia sejak Rabu lalu, 6 Maret 2018, pada akhirnya tetap menyapa para fans setia MCU serta tak lupa para penonton kasual yang tertarik dengan hype-nya di media sosial. Pilihan pun jatuh di tangan penonton apakah tetap harus menyaksikan film ini atau tidak. 

Dan pada tulisan ini, semoga bisa sedikit mencerahkan pembaca mengenai perihal perlu tidaknya menyaksikan film ini. Let's go 

Sinopsis

Captain Marvel menceritakan kisah Captain Marvel alias Carol Danvers (Brie Larson) atau disebut juga Vers di planet Kree, yang sedang menjalani pelatihan sebagai pejuang bangsa tersebut. Dibantu oleh mentornya, Yon-Rogg (Jude Law), Vers tak hanya melatih kekuatan fisiknya, namun juga melatih menahan kekuatan besar yang ada dalam dirinya agar tak membahayakan orang lain.

Sumber: Geektyrant.com

Pada sebuah misi penyerangan ke planet Skrull, secara tak sengaja membuat Vers jatuh ke bumi. Kedatangannya pun sontak menarik perhatian dua agen S.H.I.E.L.D, Nick Fury (Samuel L.Jackson) dan Phil Coulson (Clark Gregg). Apalagi kehadiran Vers juga diikuti dengan kehadiran beberapa bangsa Skrull yang ikut jatuh ke bumi.

Sumber: Digitalspy.com

Namun kedatangan Vers ke bumi ternyata tak hanya membuka banyak tabir yang selama ini tertutup. Lebih dari itu, Vers menemukan potongan-potongan ingatan yang selama ini hanya berkelebat di antara mimpi-mimpinya.

Vers sadar bahwa kekuatan yang dimilikinya lebih dari sekadar foton blast andalannya. Kekuatannya juga kelak berfungsi sebagai harapan dalam mendatangkan keseimbangan hidup antar galaksi. Kini, pilihan untuk menjadi pahlawan sepenuhnya ada di tangan Carol Danvers.

Lebih dari Sekadar Penyambung Kisah MCU

Sumber: Polygon.com

Harapan untuk melihat sambungan kisah MCU tentu bukanlah sebuah harapan yang salah kala kita memutuskan untuk menyaksikan Captain Marvel. Selain karena film ini menjadi jawaban akan misteri pager berlogo Captain Marvel pada after credit scene Avengers: Infinity War, perkenalan akan sosok Captain Marvel yang konon akan menjadi sosok pengganti Captain America pada fase MCU berikutnya, menjadi sebab mengapa film ini cukup ditunggu.

Namun nyatanya, apa yang ditampilkan dalam film ini lebih dari sekadar penyambung kisah MCU. Captain Marvel memfokuskan filmnya pada sebuah origin story sekaligus memperkenalkan film superhero wanita pertama dalam semesta MCU. Captain Marvel bisa dibilang menjadi film yang mampu berdiri sendiri dan justru menjadi semacam origin story atas kemunculan Avengers Initiative kelak.

Sumber: Inverse.com

Tentu cukup sukses jika berbicara tentang film ini sebagai origin story, karena storyline-nya sendiri memang tak kalah kokoh dibandingkan origin story lain dalam semesta MCU semisal Captain America: The First Avenger ataupun Iron Man. Namun sebagai film penyambung semesta MCU, nyatanya film ini tidak berjalan terlalu spesial. Ya, hanya sekadar melengkapi kepingan puzzle yang belum lengkap semisal pada film Avengers serta Guardian of The Galaxy.

Film ini juga cukup sukses dalam menampilkan pahlawan wanita MCU, dengan tak lupa membawa kritikan seputar isu rasial dan perbedaan gender yang sedang hangat dibicarakan. Ya, film ini menampilkan tema girl power yang begitu dominan, meskipun pesannya tak sekuat yang disampaikan film superhero wanita lain semisal Wonder Woman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline