Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Manhitu

Murid abadi: penulis dan penerjemah

Pembakuan Istilah-Istilah Informatika

Diperbarui: 20 September 2020   03:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: https://www.auslogics.com 

TAK dapat disangkal bahwa kemajuan teknologi informatika telah memberi pengaruh yang tidak sedikit terhadap perkembangan bahasa Indonesia yang kita cintai, khususnya terhadap pengayaan kosakata bahasa kita.

Kehadiran istilah-istilah dalam bidang informatika, mau tidak mau, perlu mendapat perhatian serius, baik dari para ahli bahasa kita, maupun dari masyarakat pemerhati bahasa. Ini berarti perlu ada langkah-langkah yang tepat untuk menertibkan penggunaan istilah-istilah tersebut agar tidak menimbulkan kerancuan dalam penulisan yang dapat menyebabkan ketidakseragaman dan ambiguitas.

Dewasa ini, kehadiran istilah-istilah baru dalam bidang informatika belum mendapat perhatian yang proaktif.

Ini terbukti dengan belum hadirnya buku yang berisikan penetapan penggunaan istilah-istilah tersebut secara baku, sehingga masih terjadi kesimpangsiuran di sana-sini. Kehadiran sebuah ketetapan bagi penggunaan istilah-istilah itu tentunya sangat diharapkan oleh seluruh lapisan masyarakat yang menginginkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Ambil saja contoh, sampai hari ini belum ada padanan yang pasti untuk kata-kata seperti homepage, web site, password, drive, CD-ROM, browsing, booting, dan masih banyak lagi istilah lain yang berstatus sama.

Di beberapa negara yang memiliki kepedulian besar terhadap perkembangan bahasanya, misalnya di Prancis dan Spanyol, selalu ada upaya proaktif untuk membakukan istilah-istilah teknologi yang selalu bermunculan bak jamur di musim hujan. Hal ini tentunya sangat baik demi tercapainya kesamaan konsep pemikiran dan penegakan wibawa bahasa negara itu sendiri.

Bahkan di kepulauan Feroes yang milik Denmark, ada lembaga independen yang selalu aktif mengajukan istilah-istilah padanan untuk setiap istilah asing yang hadir di wilayah tersebut.

Jadi, usaha untuk membakukan istilah-istilah asing, khususnya istilah-istilah dalam bidang informatika, bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat pengguna bahasa. Bukankah bahasa nasional adalah milik seluruh lapisan masyarakat dalam sebuah negara?

Pembakuan istilah-istilah komputer tentu saja harus mengacu pada Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan. Dengan demikian akan tercipta suatu keseragaman dengan istilah-istilah yang telah hadir lebih dahulu. Memang kebanyakan istilah informatika yang digunakan selama ini telah mengalami perubahan ejaan, tetapi bentuknya tidak terlalu jauh dari bentuk aslinya.

Ada juga istilah yang kemudian disingkat, misalnya milis, yang disingkat dari mailing list. Menurut hemat penulis, ada dua cara penertiban penggunaan istilah-istilah komputer.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline