Mohon tunggu...
Yohanes Manhitu
Yohanes Manhitu Mohon Tunggu... Penulis - Murid abadi: penulis dan penerjemah

Saya adalah seorang penulis dan penerjemah dari Timor Barat (NTT) yang berdomisili di Yogyakarta. Bidang yang saya geluti adalah bahasa, sastra, sejarah, dan sosial budaya. Saya menulis dalam bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi (Timor-Leste), Melayu Kupang, Inggris, Prancis, Spanyol, Portugis, dan Esperanto. Silakan kunjungi blog khusus untuk karya tulis saya di http://ymanhitu-works.blogspot.com dan blog serba-serbi multibahasa saya di http://ymanhitu.blogspot.com. Salam,

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pembakuan Istilah-Istilah Informatika

20 September 2020   02:40 Diperbarui: 20 September 2020   03:42 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: https://www.auslogics.com 

TAK dapat disangkal bahwa kemajuan teknologi informatika telah memberi pengaruh yang tidak sedikit terhadap perkembangan bahasa Indonesia yang kita cintai, khususnya terhadap pengayaan kosakata bahasa kita.

Kehadiran istilah-istilah dalam bidang informatika, mau tidak mau, perlu mendapat perhatian serius, baik dari para ahli bahasa kita, maupun dari masyarakat pemerhati bahasa. Ini berarti perlu ada langkah-langkah yang tepat untuk menertibkan penggunaan istilah-istilah tersebut agar tidak menimbulkan kerancuan dalam penulisan yang dapat menyebabkan ketidakseragaman dan ambiguitas.

Dewasa ini, kehadiran istilah-istilah baru dalam bidang informatika belum mendapat perhatian yang proaktif.

Ini terbukti dengan belum hadirnya buku yang berisikan penetapan penggunaan istilah-istilah tersebut secara baku, sehingga masih terjadi kesimpangsiuran di sana-sini. Kehadiran sebuah ketetapan bagi penggunaan istilah-istilah itu tentunya sangat diharapkan oleh seluruh lapisan masyarakat yang menginginkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Ambil saja contoh, sampai hari ini belum ada padanan yang pasti untuk kata-kata seperti homepage, web site, password, drive, CD-ROM, browsing, booting, dan masih banyak lagi istilah lain yang berstatus sama.

Di beberapa negara yang memiliki kepedulian besar terhadap perkembangan bahasanya, misalnya di Prancis dan Spanyol, selalu ada upaya proaktif untuk membakukan istilah-istilah teknologi yang selalu bermunculan bak jamur di musim hujan. Hal ini tentunya sangat baik demi tercapainya kesamaan konsep pemikiran dan penegakan wibawa bahasa negara itu sendiri.

Bahkan di kepulauan Feroes yang milik Denmark, ada lembaga independen yang selalu aktif mengajukan istilah-istilah padanan untuk setiap istilah asing yang hadir di wilayah tersebut.

Jadi, usaha untuk membakukan istilah-istilah asing, khususnya istilah-istilah dalam bidang informatika, bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat pengguna bahasa. Bukankah bahasa nasional adalah milik seluruh lapisan masyarakat dalam sebuah negara?

Pembakuan istilah-istilah komputer tentu saja harus mengacu pada Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan. Dengan demikian akan tercipta suatu keseragaman dengan istilah-istilah yang telah hadir lebih dahulu. Memang kebanyakan istilah informatika yang digunakan selama ini telah mengalami perubahan ejaan, tetapi bentuknya tidak terlalu jauh dari bentuk aslinya.

Ada juga istilah yang kemudian disingkat, misalnya milis, yang disingkat dari mailing list. Menurut hemat penulis, ada dua cara penertiban penggunaan istilah-istilah komputer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun