Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Manhitu

Murid abadi: penulis dan penerjemah

Agar Kau dan Aku Senapas

Diperbarui: 5 Agustus 2020   03:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: https://natarajank.com

Aku bertekad menulis di bubungan awan

agar surga bisa susuri bukit dan ngarai sajakku

dengan sinar mentari pagi sebagai lenteranya.

Di sana, setiap bait sajakku yang menari-nari

dilumuri madu rimba perawan berahmat

dan diperciki wewangian padma eden,

yang di matanya, asing kelayuan.

Dan kemudian butir-butir kataku

'kan kurangkai serupa kuntum melati dini

dan kukalungkan di lehermu, wahai kekasih,

yang telah serahim dengan pualam bumiku

agar kau dan aku senapas hirup udara firdaus.

Pugeran Timur, Yogyakarta, 21 Agustus 2004




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline