Hampir setiap daerah telah bekerja sama di bidang ekonomi untuk menciptakan integrasi ekonomi yang memfasilitasi perdagangan dan investasi. Tujuan dari kemitraan ini adalah untuk mendukung perekonomian lokal dan mempersiapkannya untuk bergabung dengan kawasan perdagangan bebas WTO. Pencapaian
Uni Eropa juga merupakan faktor utama dalam perkembangan pesat perdagangan blok ekonomi dan berbagai kawasan.
Tujuan integrasi ekonomi ASEAN adalah untuk menangkis persaingan dari blok ekonomi lain dan meningkatkan perekonomian negara-negara anggota kawasan. Meskipun kerjasama ASEAN telah terjalin sejak tahun 1967, baru pada tahun 1992 integrasi ekonomi ASEAN mencapai tingkatan baru dengan dibentuknya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2003. KIT ASEAN Bali yang kesembilan
Para kepala negara ASEAN memutuskan pada tahun 2003 bahwa ASEAN akan menjadi pusat produksi dan membentuk Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) pada tahun 2020. Anggota ASEAN secara bersamaan bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) untuk penyatuan ekonomi.
Integrasi ekonomi, secara teori, seharusnya meningkatkan perdagangan, meningkatkan efisiensi perekonomian, dan menciptakan persaingan yang ketat, yang semuanya pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan. Perdagangan bebas, yang diyakini hanya memberikan keuntungan besar bagi negara-negara kaya, membuat negara-negara tertentu di seluruh dunia khawatir. Apakah kekhawatiran negara-negara anggota ASEAN akan tervalidasi?
Integrasi ekonomi di dalam ASEAN atau sebagai anggota APEC? Studi ini mengkaji apakah integrasi ekonomi ASEAN dan Ekonomi APEC dapat mengakibatkan berkurangnya kesejahteraan (efek pengalihan) atau peningkatan kesejahteraan (efek penciptaan).
Kecuali Filipina, integrasi ekonomi ASEAN telah meningkatkan perdagangan secara keseluruhan namun belum memberikan manfaat signifikan terhadap peningkatan perdagangan negara-negara anggota. Hal ini ditunjukkan dengan menggunakan data panel dan model gravitasi. Menurut indikator Balassa, partisipasi spesifik negara-negara ASEAN dalam integrasi ekonomi APEC menawarkan banyak keuntungan untuk meningkatkan perdagangan antar negara anggota, yang memiliki pengaruh kreatif. Berdasarkan indikator Vinerian, dampak integrasi ekonomi ASEAN hanya terbatas pada dampak penciptaan di dalam kelompok produk dan perdagangan komponen Filipina.
Sedangkan perdagangan secara umum, perdagangan komponen barang, perdagangan Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya mempunyai efek pengalihan. Thailand. Studi ini juga menunjukkan tingginya tingkat perdagangan di sektor infrastruktur dan dominasi perdagangan barang komponen, yang keduanya dapat menopang ASEAN sebagai basis produksi.