Lihat ke Halaman Asli

Menilik Dua Film Romansa Apik yang Berbeda Zaman

Diperbarui: 15 September 2022   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Suara.com

Ketika sedang bosan, kita akan mencari sebuah hiburan. Mencari sebuah hiburan di masa kini adalah hal yang mudah. Salah satunya kita dapat menikmati sebuah hiburan berupa menonton film.

Dalam dekade terakhir, perkembangan industri sangatlah pesat. Khususnya film, dunia perfilman memiliki banyak perkembangan. Perkembangan tersebut berupa teknologinya bahkan sampai ke dalam tema film yang bervariatif. 

Film merupakan gambar yang bergerak (motion pictures) yang membagikan sebuah narasi atau cerita. Selain itu, film juga merupakan hasil komunikasi karena film merupakan sebuah proses penyampaian pesan ke publik. (Astuti, 2022, h. 5).

Film memiliki beberapa bagian, yaitu

1. Paradigma

Pendekatan atau paradigma menurut Harmon (dalam Moleong, 2004, h. 49) mendefinisikan paradigma merupakan upaya dasar untuk melihat tanggapan orang lain, berpikir, menilai, dan melaksanakan hal yang berkaitan dengan kenyataan.

Terdapat beberapa paradigma dalam Film, yaitu

a. Paradigma Fungsionalisme

Paradigma fungsionalisme dipahami sebagai pandangan yang menganggap masyarakat sebagai sistem yang memiliki keterkaitan, selain itu paradigma ini tidak menerima hal yang dapat menggoncang status quo pada suatu peristiwa.

b. Paradigma Empirisme

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline