Siapa yang tidak merasakan kemudahan di era digital saat ini? Saya rasa Anda ikut merasakan betapa praktis dan mudah untuk mengakses segala macam informasi. Di era serba canggih ini, media kini tak dapat bergerak sendiri hanya dengan menuntut para wartawannya menyelami seluruh pelosok tempat untuk mendapatkan informasi.
Media kini mulai bekerja sama dengan warga dalam mengumpulkan informasi. Selain itu, apalagi Indonesia yang dikenal dengan kebebasan berpendapatnya makin memberi wadah bagi warga untuk menyuarakan aspirasinya. Istilah yang sedang booming saat ini adalah jurnalisme warga alias citizen journalism.
Menurut Ika Ningtyas (Remotivi, 2014), jurnalisme warga adalah kegiatan mencari informasi, verifikasi, menulis, kemudian mempublikasikannya dan dilakukan oleh warga. Publikasi informasi tersebut dapat dilakukan melalui blog pribadi, media komunitas, bahkan media mainstream yang memfasilitasi jurnalisme warga.
Jurnalisme warga sifatnya lebih luwes. Konten berita dapat berisi opini atau laporan peristiwa, sehingga tingkat keakuratan berbeda dengan jurnalis media mainstream.
Beragam media mainstream telah menyediakan wadah bagi warga untuk mengekspresikan pendapatnya melalui berita. Beberapa contohnya adalah Citizen6, kompasiana.com, NET 10, dan Wideshot. Model jurnalisme warga ini menantang warga untuk mengkritisi suatu isu. Di lain sisi, berita dari warga membantu media mainstream untuk menyentuh wilayah yang sulit dicapai. Ibaratnya tersebar ‘jurnalis’ di beragam tempat, meskipun berita yang dikirimkan ke media mainstream tetap melalui proses editing.
Tak ada batasan bagi seseorang untuk berkecimpung dalam jurnalisme warga. Saya melansir dari artikel Tempo.co terkait dengan tips keberhasilan dalam jurnalisme warga (Tempo.co, 2017).
- Konten Asli
Orisinalitas konten berita memiliki nilai tinggi untuk dipublikasikan.
- Etika Publik
Penulis tidak boleh mewartakan kebohongan, baik teks, vide, maupun foto. Kejujuran harus dijunjung tinggi oleh tiap orang, termasuk pelaku jurnalisme warga.
- Format Cerita
Tulisan sebaiknya berbentuk cerita, sebab warga tidak dituntut untuk melengkapi beritanya dengan unsur 5W+1H (what, when, where, why, who dan how).
- Konsisten
Rutin dalam mengunggah atau memperbaharui berita. Hal ini mampu membuat seseorang lebih dikenal berdasarkan karya-karya yang dibuatnya.
- Spesialiasi Bidang
Menulis sesuai bidang yang disukai atau sesuai keahlian, agar memiliki ciri khas diantara para penulis lainnya.
- Media Sosial