Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman ritual UN dulu

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

menurut anak-anak sekarang yang mengikuti UN, kalo UN sekarang tuh menakutkan.. wah seperti melihat hantu-kah, atau pemerintah juga kemendiknas hanya menghantui anak-anak yang sedang UN? dulu waktu saya menghadapi UN tidak seperti sekarang yang harus diawasi polisi selain pengawas sekolah.. ck ck

2 tahun yang lalu ketika saya masih tinggal dengan bibi yang punya anak sejak saat itu akan menghadapi UN untuk melanjutkan pendidikan ke SMA. bibiku berharap anaknya itu lolos UN dengan baik dan dijauhkan dari kesulitan.

bibi saya  telah meminta bantuan temannya, biasanya saya memanggilnya teteh, yang memang baik dan mengerti agama, ia juga sering berkunjung dan selalu mengajak bibi saya  mengikuti pengajian. ia bercerita bahwa anak-nya akan mengikuti UN, bagaimana agar lancar lalu temannya  menyarankan sebuah pensil 2B dan botol Aqua. saya kebetulan memperhatikan ibu itu membacakan doa di atas botol Aqua yang berisi air putih lalu menggenggam sebatang pensil 2B yang biasanya digunakan untuk menghitamkan bulatan kecil yang ada di lembar jawaban komputer, lalu ia membacakan doa di seluruh permukaan batang pensil tersebut, entah doa apa yang ia hembuskan.

hari berikutnya 1 hari sebelum menjelang ujian, saudaraku sedang beristirahat sepulang sekolah,  bibi saya menyuruh saya untuk memberikan pensil 2b yang sudah didoakan,

" Yu, tolong ambil pensil yang diatas meja lalu simpan didalam tas karin" pinta bibiku

"Ok."

" tapi pelan-pelan jangan sampai dia terbangun dan tau kamu masukin pensil dalam tasnya." lanjutnya.

Lalu aku beranjak menuju kamarnya, kulihat dia sedang tidur dan tasnya berada didekatnya, tambah deg-deg'an aja aku kalo sedikit bersuara, dia bisa marah-marah kesal biasanya lelah. pelan-pelan aku masukkan pensil kedalam tas-nya, dia sempat terbangun. akhirnya selesai

keesokan harinya dia mengecek isi tas-nya sebelum sekolah dan melihat pensil yang bukan punya dia, lalu dia bertanya pada ibunya

" Ma, ini pensil yang mana ya perasaan ga punya yang seperti ini deh?"

"Simpan aja buat nanti kamu ujian" kata ibunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline