Tak seharusnya kau menyapaku melalui jalur pribadi,
Untuk alasan apapun, seharusnya kau biarkan saja getaran itu bergetar di antara sekumpulan wajah-wajah asing yang terbingkai dalam lingkaran-lingkaran kecil.
Ketika momentum itu bertubrukan, aku yang utuh kini pecah berserakan, menjadi kepingan-kepingan masa lalu, masa depan, dan sedikit menyakitkan ketika masa kini menyapaku dengan senyuman.
Untuk sepotong rindu yang terpahat, pahatan itu nyata menggairahkanku untuk berkarya.