Lihat ke Halaman Asli

Yana Haudy

TERVERIFIKASI

Ghostwriter

Bibit Bebet Bobot bagi Orang Jawa Bukan Hanya Jabatan, Keturunan, dan Harta yang Kasat Mata

Diperbarui: 15 Maret 2021   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi jodoh dari pixabay.com/mohamed_hassan

Banyak yang mengartikan (termasuk sebagian orang Jawa yang menafsirkan hanya dari luarnya saja) bahwa filosofi bibit, bebet, dan bobot semata mencari jodoh harus yang pintar, keturunan orang kaya, berkelas, dan terpandang.

Orang dari kelas menengah-bawah boleh saja menikahi orang dari kelas atas selama bibit bebet bobotnya bagus.

Bibit

Anak adalah cerminan orang tua. Selain karena anak tiap hari berinteraksi dengan orang tua, juga ada genetik yang diturunkan orang tua pada anaknya.

Anak cerdas selain mendapat gen dari orang tuanya juga dibentuk dari pola asuh yang tepat.

Pola asuh yang buruk sangat mungkin ditiru oleh anak ketika mereka sudah punya anak juga. 

Maka penting bagi perempuan untuk mengetahui apakah ada riwayat KDRT dalam rumah tangga orang tua calon suami.

Anak yang tumbuh berhias pertengkaran orang tuanya sangat mungkin punya lebih banyak masalah kesehatan dan gangguan emosi ketika mereka dewasa.

Dapat dikatakan juga, lebih baik punya calon yang berasal dari keluarga biasa namun pola asuhnya baik daripada anak pejabat eks napi korupsi. 

Kenapa? Karena kemungkinan besar pelaku korupsi (juga suap dan gratifikasi) itu sudah memberi menafkahi anak-anaknya dengan uang haram. 

Bagi yang percaya karma, uang haram yang digunakan untuk menafkahi keluarga, kelak akan diambil kembali dalam bentuk lain. Misal, anak jadi sakit-sakitan, rumah tangganya berserakan, atau usahanya berantakan.

Menurut psikolog Anna Surti Ariani, anak koruptor berpotensi korup juga jika dia melihat bahwa apa yang dilakukan orang tuanya itu tidak salah dan mengira orang tuanya sedang dizalimi.

Selain itu, bibit dalam mencari jodoh termasuk juga mengetahui apa ada penyakit genetik yang yang berpotensi diwarisi ke keturunannya. Ini penting diketahui supaya (jika memutuskan menikah) penyakit genetik itu dapat dicegah atau diminimalisir sedari dini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline