Lihat ke Halaman Asli

Yan veraosmana

Glang-Glong Swasta

Berburu Kuliner di Tegal

Diperbarui: 22 Januari 2023   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kupat dengkil Kedungjati Warureja dihajar habis berpiring-piring. Dengan sambel kecap cabe kriting. Dokpri

Muter-Muter Tegal Sambil Kulineran

Hampir satu minggu ini, perutku terasa kenyang terus-terusan. Mulut besar diriku dipaksa terus mengunyah berbagai menu dan berbagai macam kuliner khas Tegalan oleh teman ku.

Ya, teman ku yang sekarang telah menjadi pengusaha sukses ternama di kota besar. Selama dua minggu ini sengaja menginap dikota Tegal. Hanya untuk melepas rindu atau kangen dengan tanah kelahirannya.

Usai puluhan tahun pindah tempat tinggal karena orang tuanya pindah kedinasan.  Akhirnya kangen juga dengan masakan ala Tegal. Dan sekarang dia sendiri sengaja datang jauh-jauh, hanya untuk kulineran.

Meski sudah sukses terus kaya raya. Serta tak punya waktu untuk datang ke daerah Tegal. Ternyata, dia sering menyantap makanan khas tanah kelahiranya. Di Warung Tegal atau Warteg, hanya demi melepas rindu kampung kelahiran. 

Dari awal kedatangannya. Langsung ajak diriku makan sate Tegal sampai kepalaku pusing. Saking kebanyakan makan sate dan bakaran kepala kambing.

Malam harinya muter-muter dialun-alun terus lesesan sambil menikmati teh poci gula batu, ditemani mendoan tempe sama tahu aci khas Banjaran Tegal. Kemudian dijam 9malam, makan ponggol setan serta soto Sedap Malam yang di daerah Talang. 

Tengah malam, kami langsung menuju ke daerah Rejeg Wesi Pagerbarang. Untuk mencicipi Sega Warsa yang tengah viral di semua kalangan. Pulangnya mampir ke warung Raswi di dekat stasiun Slawi. Buat pesen sega bungkus, buat taman-teman. Tidak sampai disitu saja, aku dipaksa makan lagi di depan pasar Banjaran. Menikmati nasi spesial sedepan.

Perutku sudah tidak muat lagi. Akhirnya aku tertidur didalam mobil. Entah berapa jam aku tertidur. Karena tahu-tahu sudah pagi. Dan sudah berada didesa Balapulang untuk makan sega ponggol jati di warung pak Slamet Bawon.

Siangnya ke daerah Margasari bersama beberapa teman-teman lama kami. Plong rasanya diriku. Karena ada patner-patner baru. Buat menghajar nikmat dan mantap serta sedapnya. Kupat dengkil Waa Kidi. Memang temen ku yang satu ini. Perutnya terbuat dari karet banget. Karena tak ada rasa kenyangnya sama sekali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline