Lihat ke Halaman Asli

Do'a

Diperbarui: 1 September 2020   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/Embellishment Drawing

Aku terdiam di balik sunyi. Mencegah bulir air mata, agar tak jatuh. Biarkan saja menggenang menutup pandang. Bila di depan sana, banyak kenangan rindu terbentang.
Aku terpaku duduk termenung. Memeluk malam berteman sepi. Memajamkan mata, menatap pilu. Sambil berteriak berucap rindu.

Jadikan aku penyejuk matamu, kekasih. Agar do'aku mampu temani sepimu.

Ini memang gubahan puisi usang. Setia jadikan dirimu lakon utama dalam penciptaan. Merambah setiap peristiwa yang telah terjadi. Meraba setiap kisah yang telah dijalani. Memutar memori pada setiap sudut kenangan. Yang tak pernah terlibas habis oleh kerasnya putaran waktu.

Biarlah kan ku gores kisah ini dalam bait-bait syair malam. Bersama purnama dengan cahayanya, yang menerangi gelap gulita sebagian bumi.
Biarlah sejuta rindu yang kumiliki, kuabadikan dalam puisi-puisi ini. Bersama lengkung senyummu, yang selalu bersemayam di kalbuku.
Biarlah beribu do'aku juga  melebur bersama setiap kata yang terangkai. Agar namamu, juga selalu abadi dalam hidupku.

Salam Rindu, buat kamu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline