Lihat ke Halaman Asli

yahya tara

Universitas Negeri Surabaya

Konflik dalam Kelompok dan Bagaimana Cara Menanganinya?

Diperbarui: 25 Desember 2022   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adakah diantara kalian yang sejak lahir hingga sekarang tidak pernah mengalami suatu konflik apapun? baik konflik antar manusia maupun dalam sebuah kelompok, baik dalam keluarga, masyarakat, hingga tempat bekerja.

Sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan orang lain, pastinya pernah mengalami suatu konflik. Karena konflik itu tidak bisa terhindarkan, dan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Contohnya berbeda pendapat saat kerja kelompok, hingga perbedaan kepentingan dalam sebuah organisasi. Dari awal kehidupan semua orang pastinya mendapatkan konflik dan masalah-masalah yang ada tidak jarang menimbulkan konflik yang ringan hingga yang berat. Dan jika konflik yang terjadi tidak segera diatasi dalam sebuah kelompok, akan menimbulkan perselisihan hingga perpecahan.

Oleh karena itu perlu kita untuk mempelajari bagaimana cara mengelola konflik dalam sebuah organisai.

Apa itu konflik?

Konflik merupakan suatu keadaan atau situasi dimana terdapat pihak yang merasa dirugikan oleh pihak lain. Konflik ini dapat muncul karena adanya kesalahpahaman antara satu sama lain, atau memperebutkan suatu hal yang terbatas, atau karena ada pihak yang ingin tampil dominan dan mendominasi pihak lain, atau permasalahan pembagian tugas dan kewenangan. dan faktor penyebab lainnya.

Seringkali orang memandang bahwa konflik itu selalu diidentifikasi dengan hal-hal yang negatif. Menurut Robbin (1996 : 431), bahwa pada dasarnya ada tiga pandangan mengenai konflik :

1. Tradisional (Traditional View)

Yaitu orang-orang yang memandang bahwa konflik adalah suatu hal yang membahayakan dan harus dihindari. Konflik terjadi karena adanya disfungsional akibat dari komunikasi yang buruk, keterbukaan satu sama lain dan gagalnya seorang leader untuk menanggapi kebutuhan anggota lainnya.

2. Hubungan manusia (The Human Relation View)

Yaitu orang-orang yang memahami bahwa suatu konflik itu adalah hal yang wajar dan tidak dapat dihindari. Orang yang memiliki pandangan ini, cenderung apatis terhadap konflik yang terjadi dalam suatu organisasi.

3. Interaksionis (The Intractionist View)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline