Lihat ke Halaman Asli

Chrisman Saragih

Anak dua, cucu satu

Masalah Air di Kota Besar

Diperbarui: 22 Desember 2015   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah Air Di Kota Besar

[caption caption="Penjual Air"][/caption]

Semua kota besar di Indonesia mempunyai persoalan yang sama, yaitu masalah dengan air. Dimusim kemarau tidak ada air, dimusim hujan banjir. Hal ini terjadi karena lahan yang seharusnya menjadi daerah resapan malah ditutup bangunan dan jalan. Karena tidak ada air hujan yang diserap oleh tanah, maka dimusim kemarau sumur kering, karena level air tanah turun. Akibatnya air laut masuk jauh kedaratan, seperti yang terjadi di Jakarta dan Semarang.

I. Bangunan Peresap sebagai Sarana Drainase Berwawasan Lingkungan

Untuk mengurangi banjir dan agar dapat mempertahankan level air tanah tetap tinggi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, telah menciptakan “Bangunan Peresap sebagai Sarana Drainase Berwawasan Lingkungan”. 

[caption caption="Model fisik bangunan resapan"]

[/caption]

[caption caption="Contoh sumur resapan"]

[/caption]

Biasanya bangunan resapan ditanam didaerah terbuka, di taman atau di kebun, seperti gambar diatas, tapi perlu juga dicoba ditanam ditempat yang sering kebanjiran di tengah kota, misalnya:

A. Trotoar

Trotoar sebetulnya diperuntukan bagi pejalan kaki, tapi pada kenyataannya pengendara motor dan pedagang ikut memanfaatkannya.

[caption caption="Motor di trotoar"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline