Lihat ke Halaman Asli

Teguh Hariawan

TERVERIFIKASI

Traveller, Blusuker, Content Writer

Revisi Tol Trans Jawa

Diperbarui: 27 Desember 2018   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peta Tol Trans Jawa (Kompas Property)

Tol Solo-Ngawi, Rabu 28 November 2018 diresmikan oleh Presiden Jokowi. Momen ini tidak saja menjadikan ruas tol Solo - Ngawi boleh dilewati, tapi juga penanda, hampir seluruh jalan tol di pulau Jawa sudah tersambung.  

Termasuk beberapa ruas yang dibuka sebagai jalur fungsional baik di Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Senin, 25 Desember 2018, saya coba lewati  Tol Trans Jawa, mulai dari Bandar Kedungmulyo Kertosono sampai Madiun. 

Ruas Kertosono- Wilangan masih fungsional. Di beberapa titik masih ada pekerja yang menuntaskan pekerjaannya.  Kalau siang sebenarnya tidak masalah, 

Tapi malam hari menyimpan resiko. Karena jalan yang tanpa penerangan dan tiba-tiba menyempit akan mengagetkan pengemudi yang daya akomadasi matanya sudah kurang sempurna. Wilangan sampai Madiun sudah resmi operasional. Kapan-kapan saya akan saya ulas  tol-tol ini, mulai dari ujung timur, yang saat ini sudah sampai di Leces Probolinggo sampai ujung Barat, yang pernah saya lewati.

Kali ini, saya hanya menuliskan uneg-uneg saja. Khususnya di Tol ruas  Gempol (Porong) Surabaya  dan ruas Tol Surabaya - Mojokerto (Tol Sumo).  Tol Trans Jawa ini ke depan akan jadi jalur terpadat karena akan menampung semua kendaraan dari arah Timur (Bali/Banyuwangi serta Jember/ Lumajang)  serta dari arah Selatan (Malang dan sekitarnya). Semuanya akan masuk di gerbang Tol Gempol/ Porong, melaju di jalur  ini menuju Surabaya.. Jika rombongan besar ini punya tujuan yang sama ke arah Barat (Mojokerto-Madiun-Jakarta), maka pintu Tol Warugunung akan padat dan macet. Bottle Neck!

Macet di Tol Porong Sidoarjo

Pengguna jalan yang sering melintas di ruas Tol Porong - Sidoarjo,  pasti merasakan padatnya kendaraan yang melintas, Rombongan Bus, Truk, Mobil Box, Minibus dll, tumplek blek di jalur ini. 

Mereka datang dari arah Timur dan Selatan yang berbondong-bondong menuju Surabaya. Ada yang berakhir di Tanjung Perak. Ada pula yang melaju ke Gresik. Kebanyakan minibus (mobil pribadi) dan Bus melanjutkan ke arah Barat(Mojokerto-Madiun Solo atau Semarang -Jakarta, lewat gerbang Warugunung. 

Akibatnya, perjalanan yang diharapkan lancar, hanya sekedar angan. Speed 100km/jam yang diijinkan hanya terpenuhi antara 30 Km/jam sampai 60km/ jam. 

Hati-hati di jalur ini, karena rawan macet, maka pengemudi sering ambil bahu jalan, jangan salahkan jika PJR akan menilangnya. Tapi, saya juga berharap, saat jalur normal, tidak macet, truk-truk yang kelebihan beban,  kecepatannya di bawah standar juga ditilang saja pak!

Saya pernah mencoba mencatat waktu perjalanan dari Gempol sampai Surabaya. Hampir 45 menit. Kadang kurang. kadang juga lebih. Kebanyakan waktu tempuh lebih panjang lagi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline