Lihat ke Halaman Asli

Syarifah Lestari

TERVERIFIKASI

www.iluvtari.com

Manusianya yang Keliru, Kok Nikah yang Disalahkan?

Diperbarui: 5 Februari 2020   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Ramiz Dedakovi on Unsplash

Sebuah gambar lewat di lini masa Twitterku. Tadinya pengin komen, bahkan ngamukin seseorang yang ada di situ (walaupun jelas gak bakal nyampe), tapi begitu kulihat caption-nya. Lah kok kayak gak nyambung!

Isinya gambar tangkapan layar dari laman play store. Seseorang yang suaminya kecanduan game Mobile Legends mengeluhkan tingkah suaminya yang tak pernah lepas dari game tersebut.

"Saya istri yang terkena dampak negatif. Kerjaan suami saya main mobile legend. Gak kerja. Gak bantu ngurus anak dua yang masih 1 dan 3 tahun. Kalau bisa diberi batas waktu satu atau dua jam saja sehari. Sampai-sampai anak sempat nyungsep terluka pas saya teriakin lagi nyuci minta tolong ke suami, sampai saya minta cerai gara-gara game ini. Mohon bantuannya saya harus berbuat apa? Benar-benar makan hati. HP saya aja ada aplikasi ML-nya didownload suami. Sekalinya ada uang bukannya kasih nafkah, malah beli diamond kalau kata yang ngerti," begitu curhatnya. Ditambah rate bintang satu.

Kemudian lihat caption yang membagikan screen shot itu! "Yang ngebet nikah, pikir-pikir lagi." Netijen gemblung pake cutbray. Gak nyambung, Bray! 

tangkapan layar di timeline Twitter

Begini ya, Mblo. Gak ada yang salah dengan nikah muda. Yang tidak boleh itu, nikah buru-buru. Kalau psikis sudah siap, sebenarnya nikah muda justru bagus.

Asal, secara fisik, reproduksi juga mendukung, pasangan yang nikah muda jadi punya waktu lebih untuk belajar langsung praktik.

Kadang kita melihat ibu-anak yang seru-seruan seperti sahabat. Kecil kemungkinan perempuan yang nikah di atas 30 bisa begitu nantinya. Ya kalau setelah nikah langsung punya anak, kalau harus berobat dulu?

Sama sekali bukan mengecilkan yang nikah belakangan. Tidak ada istilah telat, asal memang sudah diupayakan. Lain hal dengan mereka yang sengaja gak mau nikah karena alasan karir dsb.

Nikah lewat 30 juga baik, secara psikologis rasanya sudah mantap banget. Tapi si istri kudu "kejar tayang" untuk segera punya momongan. Semua punya kelebihan dan kekurangan.

Tapi ketika suami candu game, kemudian istrinya menyalahkan game. Pasti banyak yang gak setuju. Apalagi pengembang gamenya. Ya iyalah!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline