Lihat ke Halaman Asli

Tupat Tominatasa

Administrator

Antara Banyak Teman dan Profesionalitas

Diperbarui: 6 Maret 2020   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Seribu teman itu sedikit, satu musuh terlalu banyak" kalimat ini selain sudah sangat familiar di telinga kita juga sarat akan makna.

Banyak teman bisa kita identikkan dengan banyak relasi. Dengan teman atau relasi yang banyak maka akan memberi keuntungan, entah itu bersifat keuntungan materiil ataupun non materiil.

Teman yang baik akan selalu hadir ketika saudaranya ditimpa musibah. Teman dapat memberi masukan berupa ide atau bahkan memberi bantuan berupa harta benda untuk meringankan beban saudaranya. Intinya dalam permasalahan apapun teman dapat membantu meringankan beban. Begitu sebaliknya dengan musuh, yang akan selalu memberi kesulitan dan menambah beban permasalahan.

Disisi lain ada sebuah nasihat dari imam Malik bin anas (salah satu imam dari imam empat mazhab) kepada muridnya. beliau mengatakan "Hindarilah oleh kalian Riqqul Ahrar"

Apa itu Riqqul Ahrar?

Beliau mengatakan "Banyak teman, karena apabila engkau seorang qodhi (hakim), engkau akan susah berlaku adil, atau engkau akan dituduh tidak adil (karena memihak kawanmu). dan jika engkau seorang ulama, waktumu akan habis untuk melayani mereka".

Jika kita mengkomparasikan antara kalimat yang menyuruh untuk memperbanyak teman dengan nasihat dari Imam Malik bin Anas, maka dapat  diambil hikmah bahwa tidak semua orang dianjurkan untuk memperbanyak teman, ada pengecualian bagi seorang hakim,ulama ataupun penentu kebijakan agar menjaga diri dari pertemanan dengan harapan agar tercipta profesionalitas dalam tugas dan tanggung jawabnya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline