Lihat ke Halaman Asli

Konflik Internal Partai Golkar

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dunia politik saat ini masih hangat di perbincangkan di media-media elektronik seperti tv, radio, Koran, dan tabloid.

Indonesia salah satunya adalah sebuah Negara yang demokratis saat-saat ini dilanda dengan krisis politik yang sangat menyulitkan bagi sistem politik yang ada, sehingga krisis politik tersebut sangat berdanpak ke berbagai sektor kehidupan Negara, diantaranya dampak terbesar dari krisi politik ini adalah sistem politik yang ada di Indonesia, kemudian merangkak ke sektor perekonomian dan sektor sosial dan budaya.

Menurut perbincangan yang di adakan di salah satu stasiun televisi yang membahas tentang konflik di internal partai yaitu partai golkar yang bergejolak saat ini dimana konflik ini dimulai sejak diadakanya pemilihan ketua umum partai yang terjadi dua kali. Pertama MUNAS partai yang diadakan oleh kubu Abu Rizal Bakri di Ancol, dan kedua MUNAS partai golkar yang diadakan oleh kubu Agung Laksono di Bali.

Perbincangan tersebut menuturkan bahwa pemicu dari konflik internal partai tersebut adalah karena ditunjuknya Abu Rizal Bakri sebagai ketua umum secara aklamasi oleh para petinggi pimpinan partai dan semua anggota yang hadir dalam rapat MUNAS di Ancol, keputusan MUNAS tersebut tampaknya tidak dapat begitu saja di terima oleh Agung Laksono dan mengadakan MUNAS di Bali sehingga terpilihlah Agung Laksono menjadi ketua umum partai golkar yang sah menurut hasil rapat MUNAS di Bali.

Berdasarkan hal diatas maka domokrasi yang ada di Indonesia terancam punah. Hasil dari perbincangan di staiun tv tersebut juga menuturkan bahwa konflik internal partai golkar juga sampai sekarang masih bergejolak dan menjadi semakin anarkis antara kedua kubu.

Keharmonisan didalam partai sudah tidak lagi didapatkan di internal partai yang berlambangkan pohon beringin tersebut dan disamping itu juga konflik tersebut juga berdampak sangat besar terhadap system politik dan kehidupan berdemokrasi yang ada di Indonesia.

Dengan adanya konflik tersebut sebagian masyarakat yang masih tegolong awam berpandangan bahwa kehidupan politik sangat disayangkan pada masa-masa sekarang ini tutur mereka. Masyarakat resah karena konflik tersebut, tidak tahu ujungnya dan kapan semuanya bisa berahir sehingga kehidupan berdemokrasi dan sistem politik yang baik dapat di bangun dengan berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar 1945 sebagai pilar dari Negara indonesia.

Idealnya berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945 bahwa orang-orang yang menjadi warga Negara indonesia yang sah harus hidup rukun, damai, dan saling hormat menghormati antar sesama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline