Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Tren Kejar Sukses Tanpa Gelar atau "Non-Degree"

Diperbarui: 24 Januari 2022   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Youtuber (freepk)

Setiap orangtua punya impian agar setiap anak-anaknya bisa sukses di masa depannya. Sukses dalam pengertian /pemahaman bahwa anak-anaknya dapat menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi. Ketika anak selesai dan lulus dari perguruan tinggi, dengan bangga dan senang upacara wisuda jadi "starting" dari imajinasi sukses.

Imajinasi sukses, bagi para orangtua, dengan mengantongi ijazah sarjana perguruan tinggi, anak-anak punya masa depan cerah. Anak-anak akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang di suatu perusahaan besar.

Harapan rekrutmen di perusahaan besar, karir menanjak dan jabatan top manajemen ada dalam bayangan perspektif orangtua.

Namun, apakah "sukses" dalam imajinasi atau perspektif orangtua itu sama dengan realitas yang sebenarnya? Beberapa cerita dari teman sebagai orangtua, memperlihatkan bahwa anak yang lulus dari perguruan tinggi baik perguruan tinggi yang terkemuka/negeri/swasta, tidak menjamin dapat pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Bahkan terpaksa merubah idealisme dan banting stir untuk jadi pegawai tingkat tinggi.

Saat pandemi datang, perusahaan besar mulai stop untuk rekrut pekerja baru baik itu di tingkat manajemen maupun tingkat non manajemen. Rentang waktu untuk stop rekrutmen, cukup lama 2 tahun.

Pandemi telah membuat adanya perubahan sosial, pekerjaan, kesehatan. Selama pandemi anak-anak beradaptasi pada pola berpikir tentang belajar praktis untuk bisa bekerja.

Paradigma mereka sudah berubah bahwa pekerjaan tidak hanya dihasilkan dari lulusan dari perguruan tinggi secara formal. Tapi justru pembelajaran informal dengan belajar dari teknologi digital membuat mereka bisa bekerja. 

Data OECD menunjukkan bahwa sejak era digitalisasi (OECD 2019, anak muda Indonesia lulusan dari perguruan sebesar 16% , lebih rendah dari negara maju sebesar 38%.

Tren anak muda yang mencari tempat belajar secara online dari pencarian di google menunjukkan peningkatan.

Jenis pekerjaan maupun pembelajaran digital yang dicari semakin meningkat. Ada beberapa jenis pekerjaan atau pembelajaran digital sebagai berikut.

Cara membuat aplikasi sebesar: 20%
Online course: 35%
Data science: 40%
Online course: 35%
Video learning: 80%
E-learning: 70%

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline