Lihat ke Halaman Asli

Maaf Ayah, Aku Tidak Bisa Merokok!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kebanyakan laki – laki memang gemar merokok, tetapi ada saja yang memang tidak bisa merokok sama sekali. Entah apa kata orang bila seorang laki – laki tidak bisa merokok, mungkin di bilang “ndeso” atau apalah terserah pendapat mereka. Hal yang terpenting adalah menjaga kesehatan kita agar nantinya di hari tua tidak ketergantungan terhadap obat karena suatu penyakit.

Merokok memang sudah menjadi tradisi turun – menurun di setiap kalamgan masyarakat, khususnya di Indonesia, ibarat mengatakan “ buah  jatuh tak jauh dari pohonnya” setiap kebiasaan orang tua khususnya Ayah biasanya menurun ke anaknya khususnya anak laki – lakinya. Namun itu tidak sertamerta semuanya seperti itu, ada saja kisah seorang anak yang justru tidak bisa mengikuti kebiasaannya merokok, sampai Sang Ayah bingung harus bagaimana lagi agar anaknya gemar merokok. Aneh memang tetapi ini kisah nyata yang pernah saya dengar.

Kisah itu terjadi pada sebuah keluarga yang seluruh anaknya kebetulan adalah laki – laki semua. Dari 4 anak yang dilahirkan oleh keluarga tersebut tidak ada satu pun anak yang gemar merokok seperti Sang Ayah. Sampai pada saat ketika anak terakhir yang masih duduk di bangku SMP, ditawarilah anak oleh Ayahnya untuk merokok, namun Si anak juga tidak mau mengikuti perintah Sang Ayah.

Pada suatu ketika justru si anak di ajak oleh temannya untuk bermain di rumahnya, disinilah awal mula perubahan itu, justru saat di ajak oleh ayahnya malah si anak tidak mau, namun saat melihat temannya merokok timbullah rasa gengsi yang mengakibatkan diri mau tidak mau mengikuti apa itu trend merokok di kalangan remaja. Sungguh miris kisah ini, berarti pepatah “ buah  jatuh tak jauh dari pohonnya” harus diganti menjadi “ buah jatuh tak jauh dari pohonnya, tetapi jatuh dekat dengan buah busuk lainnya” !!!!

Kenyataan seperti ini memang sudah biasa terjadi di kalangan masyarakat. Tidak bisa menyalahkan satu pihak manapun karena adanya hak untuk hidup merdeka maka setiap insane bebas melakukan apa saja, tetapi hendaknya berfikir kedepan dengan mempertimbangkan kelakuan agar nantinya tidak menyesal dikemudian hari karena tingkah laku yang buruk pada masa lalu.

Merokok memang enak rasanya, tetapi itu bagi para perokok!!! Tidak bagi para perokok pasif, yang tidak merokok pada kenyataannya tetapi justru bisa terjangkit penyakit yang samayaitu penyakit jantung, namun kita tidak bisa menyalahkan para perokok karena mereka toh merokok dengan uang mereka jadi syah – syah saja bila mereka merokok.

Pada zaman modern ini memang kebebasan merokok sedikit dibatasi itu terbukti dengan adanya larangan merokok di banyak kota besar di Indonesia khususnya Jakarta. Disana justrujiga merokok si tempat umum maka akan dikenai denda atau bahkan bisa di penjara. Bersyukurlah mereka yang tinggal di kota kecil karena kebiasaan merokok mereka tidak dibatasi oleh siapapun termasuk Pemerintah daerah.

Hukum merokok memang sedikit rancu, karena sempat terdengar berita merokok itu haram hukumnya. Namun semua itu tergantung pada setiap individu kalau merokok itu bisa menimbulkan rasa berani jadi syah – syah saja kan merokok? Pernah saya mendengar seseorang mengatakan “ kakau tidak merokok satu hari, maka matilah aku” apa itu benar atau sebuah celotehan? Hanya orang itu yang tahu kebenarannya.

Jadi walaupun teman kita perokok, bahkan Ayah kita perokok, maka pikirkan lah masa depan jangan sampai kita menyesal nantinya . Sebelum mengambil keputusan apakah kita merokok karena orang lain atau karena dorongan orang lain bahkan dorongan Ayah kita sendiri. Pikirkanlah baik – baik teman – teman. (FH)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline