Lihat ke Halaman Asli

Febrialdi Ali

TERVERIFIKASI

Manjada wajjada

Anggota Brimob Srondol Serang Sabhara Polda Jateng

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tribun Timur

[caption id="" align="aligncenter" width="565" caption="Tribun Timur"][/caption] Satuan Brimob yang bermarkas di Srondol Jawa Tengah pada dini hari tadi  terlibat bentrok dengan satuan Sabhara Polda Jawa Tengah.Satuan Brimob Srondol ini berjumlah sekitar 50 orang mendatangi  Markas direktorat Sabhara Polda Jateng  di Mijen Semarang.Jarak antara markas Brimob dan Markas Sabhara sekitar 25 km. Dari Tribun Jateng dilaporkan pemicu bentrok adalah isi pesan Blackberry Messenger yang bernada menghina Brimob.Demikian keterangan yang disampaikan oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Dwi Priyatno.Sebenarnya maksud kedatangan Brimob adalah menanyakan maksud pesan dari Blackberry itu,yang kemudian timbul gesekan antara brimob dan Sabhara. Saat penyerangan terjadi anggota Sabhara yang sedang piket berjumlah 7 orang.Setelah satu pleton Brimob menyerang,langsung dihadang oleh seratus orang anggota Sabhara keluar dari markas melakukan perlawanan,akibat kalah jumlah anggota Brimob yang berjumlah 50 orang mundur dan melarikan diri. Dalam gesekan itu ada beberapa anggota yang terluka dan lecet.Dalam serangan kemarkas Sabhara ini sejumlah anggota Brimob membawa senjata tajam berupa samurai,dua samurai tertinggal saat penyerangan terjadi.Akibat gesekan itu Kapolda Jateng telah memrintahkan Propam untuk mencari bukti dan  menyelidiki serta menindak anggota yang bersalah dalam peristiwa bentrok tersebut. Setelah peristiwa penyerangan tersebut dilaporkan suasana Markas Sabhara Jateng kembali normal  dan tenang.Seharusnya peristiwa ini tidak perlu terjadi jika semua anggota mampu menahan diri dan tidak terlalu berlebihan dalam bertindak. Semoga saja tidak ada korban fatal dalam peristiwa seperti ini, Kasus ini harus diusut tuntas dan dicari akar permasalahan yang sebenarnya sehingga tidak menimbulkan bentrokan yang lebih besar lagi dikemudian hari.Kasus ini jangan hanya berhenti sekedar menindak anggota yang bersalah saja.Bisa saja kasus ini terjadi akibat gesekan ego korps dan masalah kesejahteraan anggota. Kasus ini juga sangat memalukan dan menyedihkan.Anggota Polri yang seharusnya bersatu padu dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat,malah berantam satu sama lain.Mau dibawa kemana Polisi Indonesia kalau sudah begini.Salam kompasiana Sumber berita




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline