Lihat ke Halaman Asli

Status Sosial vs Kondisi Psikis Anak di Lingkungan

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perekonomian di Indonesia memang sangat menentukan seperti apakah status sosial seseorang di masyarakat. Tidak semua anak-anak di Indonesia berasal dari keluarga yang berada dan serba berkecukupan yang bisa memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan akan pendidikan. Disisi lain banyak anak yang sejak awal hidup dalam kemiskinan, mereka menghadapi masalah-masalah terkait dengan biaya pendidikan yang akan menghambat proses belajarnya. Mereka mungkin memiliki orang tua yang tidak terlalu menekankan memperoleh pendidikan yang tinggi karena kondisi keuangan di keluarganya yang tidak stabil dan tidak mampunya mereka dalam mengajari anaknya untuk sekedar membaca, menulis, serta memenuhi kebutuhan alat-alat tulis untuk menunjang proses belajarnya.
Kadang kala anak yang hidup di keluarga kurang mampu tidak jarang mereka mengalami kekurangan gizi serta tinggal di daerah kumuh yang di warnai olrh gaya hidup yang penuh dengan kejahatan dan kekerasan. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa lingkungan yang tidak mendukung (seperti lingkungan berpenghasilan rendah atau tingkat pengangguran yang tinggi). Karena lingkungan yang mereka tinggali serta gaya pengasuhan yang didapatkan anak sangat berpengaruh terhadap psikis dan emosional anak. Selain berpengaruh terhadap emosional dan psikis anak keadaan status sosial juga berpengaruh terhadap kognitif. semakin lama anak anak berada dalam kemiskinan, semakin besar dampaknya terhadap perkembangan kognitif anak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline