Lihat ke Halaman Asli

Tuhan Sudah Mati?

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tuhan sudah mati yang dikemukakan oleh Nietzsche jangan diartikan secara harfiah, yaitu tuhan mati secara fisik. Akan tetapi Nietzche menyatakan bahwa gagasan tentang Tuhan tidak lagi berperan sebagai sumber utama dari semua aturan moral.

Ternyata apa yang dinyatakan oleh Nietszche tersebut sudah banyak terjadi pada abad ini. Berapa banyak kejahatan,peperangan yang terjadi dimana-mana. Nilai kemanusiaan sudah mulai pudar pada masa ini. Itulah akibat  manusia yang telah menghiraukan Tuhannya.

Fenomena lainnya yang terjadi pada saat inilah, keinginan manusia untuk berkuasa. Berapa banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi kepala daerah seperti Bupati, walikota, Gubernur, bahkan menjadi presiden untuk negara ini. Akan tetapi keinginan mereka untuk berkuasa tersebut tidak dibarengi dengan niat yang tulus untuk membangun. Mayoritas mereka hanya tergiur dengan jabatan serta kekuasaan dan gaji yang mereka terima.Keinginan untuk berkuasa ini merupakan buah pemikiran positif Nietzsche yang menyatakan bahwa manusia memiliki keinginan untuk berkuasa.

Seharusnya kita sebagai manusia harus mengintropeksikan diri  kita lagi, siapa kita, apa tujuan kita. Juga sebaiknya kita jangan sampai membunuh Tuhan dan mengakibatkan munculnya perilaku negatif yang tidak disukai. Alangkah baiknya kita sebagai manusia untuk selalu menjadikan Tuhan sebagai tempat bersandar kita dan tempat meminta pertolongan.

Pada dasarnya Islam sudah mengajarkan kepada kita bahwa hanya kepada Allah kita meminta pertolongan. Serta jadikanlah Allah sebagai tempat bersandar kita, dan ingat bahwa Allah sebagai orang yang slalu mengawasi dimanapun berada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline