Lihat ke Halaman Asli

Wuri Handoko

TERVERIFIKASI

Peneliti dan Penikmat Kopi

Puisi : Masa Lalu

Diperbarui: 5 Juli 2021   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iustrasi Puisi: Masa Lalu. Sumber: steemit.com

Masa Lalu, 

Kita belum meninggalkan masa lalu,
pada perjalanan hari ini yang belum usai
Tapi tak perlu ragu,
hari esok pastikan arah yang hendak dituju,meski kisah baru saja dimulai

Waktu akan ditanggalkan,
dalam ingatan.
Kelak, kita akan berjalan di lorong waktu
yang tak kita kenal seperti apa hari ini,
dan jarak kita tinggalkan

Tapi waktu adalah putaran jam
seperti putaran bumi,
yang tak pernah berhenti
dan kita tidak mengerti
dari mana semua dimulai

Menghitung jarak antar zaman
kita tak tahu dari mana semua dimulai.
Dari tepi timur diawali, hingga tepi barat kita berhenti.
Namun entah sudah berapa jauh,
kita melangkah meninggalkan waktu,
semua terpahat di kepala dan mata setiap zaman

Hari ini adalah masa lalu bagi esok
juga minggu, bulan dan tahun depan.
Masa lalu akan sampai di masa depan
dan masa depan akan menjadi masa lalu.

Masa lalu hidup di setiap zaman.
Waktu terus berjalan, dan kita masih berhenti. Sementara masa lalu ada di setiap waktu, hari ini atau yang akan datang. 

Waktu membakar ingatan
dan kita kehabisan tujuan.
Kita masih saja menghitung jarak
sementara waktu terus berjalan.

Jarak akan kita tinggalkan, dan
waktu akan kita tanggalkan.
Tapi masa lalu akan selalu dipahatkan
di setiap kepala dan mata zaman

Mas Han. Manado, 5 Juli 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline