Lihat ke Halaman Asli

Peran Keuangan Syariah dalam Kesejahteraan Masyarakat

Diperbarui: 15 Mei 2023   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peranan keuangan syariah di indonesia sangatlah pesat dengan mayoritas masyarakat beragama islam sehingga mempermudah Sektor keuangan itu sendiri untuk berkembang dengan baik, praktik keuangan syariah telah ada sejak jaman Nabi sehingga telah diterapkan dengan sistem baik sehingga saat ini kita hanya cukup menrapkan sistem tersebut.Keuangan syariah diyakini sebagai instrumen yang berperan penting dalam mendukung program revitalisasi ekonomi dan pengentasan kemiskinan melalui usaha/promosi usaha koperasi. Hal ini karena keuangan syariah menyediakan metode dan kerangka kerja yang mengatur aset dan transaksi berdasarkan prinsip keadilan dan keikhlasan, semua itu tercermin dari mekanisme pembiayaan keuangan syariah yang fair risk dan keberadaan sosial keuangan syariah seperti zakat, wakaf dan infaq," kata Febrio.

prinsip keuangan syriah adalah prinsip pengelolaan keuangan yang terbebas dari bunga atau riba (Humas 6/3/2022)berdasatrkan pasal 1 ayat 7 undang-undang no 21 tahun 2008 bank umum syariah dan bank pembiayaan syariah yang menerapkan kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip syariah. 

Risk sharing adalah kerangka kerja untuk membangun negara yang berkelanjutan dan dinamis serta landasan yang kuat untuk mendukung usaha kecil dan menengah dengan biaya keuangan yang optimal. Prinsip pembagian risiko harus diterapkan di semua tingkat ekonomi, termasuk keuntungan dan sektor sosial  Dalam hal ini, keuangan sosial Islam, termasuk zakat, sadaqah, wakaf, merupakan jaring pengaman penting untuk menstabilkan situasi keuangan UKM dan perekonomian masyarakat pada umumnya sehingga terciptanya kemaslahatan bagi masyarakat yang menjadi patokan bagi umat Islam.

secara umum masih terletak pada perkembangan pasar dunia, seperti kenaikan biaya perdagangan internasional dan kenaikan harga bahan baku, serta belum optimalnya situasi sektor keuangan internasional." Selain itu, kurangnya pertumbuhan pekerjaan, risiko pinjaman yang tidak menguntungkan, dan normalisasi kebijakan moneter juga menjadi tantangan bagi pemulihan ekonomi global dan negara berkembang. Oleh karena itu, para pembuat kebijakan harus menyeimbangkan kebutuhan untuk mendukung pemulihan sembari mempertahankan stabilitas harga dan kesinambungan keuangan, serta melanjutkan upaya mereka untuk mendorong reformasi demi pertumbuhan," kata Kepala Ekonom Bank Dunia Habib Rab.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline