Lihat ke Halaman Asli

Desember Ini, SBY dan Presiden Jokowi Bertemu

Diperbarui: 8 Desember 2016   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono I Merdeka.com

Polemik perihal dugaan kasus penistaan agama oleh Ahok secara perlahan mulai merendah. Setelah berbagai macam tuntutan  terkait hal tersebut memuncak, namun disyukuri bahwa pada 2 Desember kemarin yang ditandai dengan digelarnya aksi super damai di bilangan monas dan sekitarnya, tampak keindahan kekompakan dan ketertiban umat muslim Indonesia yang menyelenggarakan aksi yang bersifat tuntutan namun tetap menjunjung tinggi ketertiban dan perdamaian.

Penistaan agama tetaplah kasus penistaan agama, yang mana hingga detik ini, permasalahan tersebut telah memasuki ranah hukum yang lebih serius guna menjawab sekaligus menyelaraskan aspirasi umat muslim yang menginginkan Calon Gubernur Petahana Basuki Tjahya Purnama agar tetap ditahan. Namun disisi lain, permasalahan politik tetaplah permasalahan politik, sebagaimana permasalahan penistaan agama, dunia perpolitikan Indonesia tampaknya mulai memanas tatkala memasuki babak baru.

Presiden Jokowi dan Mantan

Memanasnya sentimen antara Presiden Jokowi dan Mantan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono muncul tatkala SBY mengadakan konferensi pers yang digelar dikediamannya Cikeas, Kab. Bogor beberapa waktu silam (2/11).

Penuh tanda tanya dan berbalut kontroversi, kehadiran SBY melalui konferensi pers secara gamblang telah memanaskan panggung perpolitikan Indonesia.

Hal yang wajar apabila publik menilai bahwa diantara Mantan Walikota Solo dan Ketua Umum Partai Demokrat ini sarat akan pertarungan politik. Terlebih diantara keduanya berada di kubu yang berbeda pada pesta politik bergengsi yakni Pemilahan Gubernur DKI tahun 2017.

Pernyataan sang presiden yang mengatakan bahwa aksi Bela Islam Jilid II pada 4 November silam sarat ditunggangi oleh kepentingan kelompok politik, memang terkesan bias dan memancing, tatkala sang presiden hanya mengatakan “ditunggangi kepentingan politik” namun salah satu tokoh nasional yang sekaligus ketua partai merasa tersinggung.

Berbagai statemen counteryang dilakukan oleh SBY menambah catatan kelam sang mantan presiden, hal yang baik dan menarik simpati bagi Cikeas apabila publik menilai SBY telah difitnah, namun disayangkan tak sedikit komentar negatif muncul  karena konferensi pers tersebut. Bahkan timbul berbagai Judgement dan komentar negatif dari masyarakat yang malah justru menyudutkan kelompok biru.

Bias memang, tatkala kita membahas isu permasalahan antara Sang Presiden dan Mantan Presiden.

Safari Politik Pak Presiden

Diibaratkan sebuah magnet, kasus penistaan agama oleh Ahok telah menarik berbagai macam unsur. Bahkan seorang presiden pun yang jelas-jelas memiliki agenda pekerjaan yang padat, harus disibukan untuk mengurus dan mengawal kasus tersebut hingga selesai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline