Lihat ke Halaman Asli

Wistari Gusti Ayu

Saya seorang guru

Kartun Luar Negeri Tetap Eksis di Televisi di Tengah Hebohnya Jalur Zonasi

Diperbarui: 26 Juni 2019   04:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doraemon Sumber: bookmyshow.com

Apa yang dipikirkan anak-anak mengenai jalur zonasi? Berita heboh ini, menurut yang saya amanti secara pribadi, di lingkungan anak-anak yang mencari sekolah baru tidak terlalu berpengaruh, sebab semua kehebohan ini milik orang tua mereka. Ini bisa dimaklumi karena orang tua pasti ingin yang terbaik untuk putra-putri mereka.

Sedangkan anak-anak tetap asyik menikmati liburannya. Selain mencari hiburan lewat hp, mereka juga menhabiskan waktu untuk menonton televisi. Di televisi dari pagi sampai sore hari disuguhkan acara kartun yang kebanyakan produk impor, dari kartun Jepang seperti Doraemon, Malaysia (Upin-Ipin) dan AS (SpongeBob) , Rusia (Marsya and The Bear), India (Siva), dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan dan saat ini tidak ada lagi kartun buatan dalam negeri yang tayang.

Sejak zaman saya kecil dulu, kartun Jepang contohnya Doraemon menjadi tontonan favorit anak-anak di kala itu. Dan hari ini, anak saya menontonnya juga. Bisa tebak apa artinya? Ya betul...kartun tersebut tetap menjadi favorit sampai saat ini. 

Bagaimana kartun-kartun tersebut tetap eksis ? Bahkan ketika heboh-hebohnya jalur zonasi, mereka tidak ambil pusing, tetap saja mereka menghabiskan sebagian waktunya untuk mencari hiburan di depan televisi, bukan untuk mendengar berita PPDB, tetapi lebih milih kartun.

Mungkin cerita yang ringa  dan menarik, dengan alur yang berbeda tiap episodenya membuat mereka menunggu dan menunggu episode selanjutnya. Kebanyakan serial kartun juga menampilkan tokoh utama dan teman-temannya dimana mereka saling bantu dalam memecahkan masalah, dan yang paling utama adalah benar-benar menghibur karena lucu. Hampir semua kartun anak-anak menampilkan cerita yang gembira dan lucu.

Kenapa Indonesia tidak mencoba memproduksi kartun yang benar-benar melegenda seperti Doraeman? Padahal menurut saya kartun dapat mengajarkan anak sejak dini mengenai disiplin, sopan-santun, kerjasama dan karakter-karakter baik yang lainnya.

Adit Sopo Jarwo, pernah menjadi tontonan favorit anak-anak, namun entah kenapa sempat berhenti tayang di MNCTV dan kemudian pindah ke Trans TV dan hari ini kembali ke MNCTV. Kalau saya boleh memberi saran, Adit Sopo Jarwo animasi karya anak bangsa ini, sebenarnya bisa bertahan di layar televisi jika semua karakter dibuat kuat, dengan variasi cerita tiap episodenya, yang bisa mencontoh Upin-Ipin yang sampai saat ini tetap tayang. Pada Upin-Ipin, ditampilkan kecerdasan anak-anak untuk menghadapi masalah sedangkan Adit Sopo Jarwo lebih sering menampilkan kekonyolan Sopo dan Jarwo.

Pada serial animasi Upin-Ipin juga sering kita jumpai tokoh-tokoh melontarkan nasihat dalam percakapannya, sehingga memang sangat cocok untuk mengajarkan anak-anak kita tentang norma ketimuran.

Mungkin sudah saatnya jalur zonasi dicoba untuk serial kartun hee...., karena kartun Indonesia bisa dihitung dengan jari di tampil di televisi. Artinya anak bangsa mencoba lagi membuat kartun-kartun berkualitas, padahal saya pernah baca sendiri kalau animasi buatan bangsa Keluarga Somat pernah mengalahkan rating Upin-Ipin.

Kenapa tidak dicoba ya? Padahal apapun beritanya di televisi anak-anak tetap memilih kartun.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline