Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Nugroho

TERVERIFIKASI

Sumpah Pak Beye: Konstitusi

Diperbarui: 26 Juni 2015   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

pak syamsulbahri mungkin akan tersenyum kalau sempat melihat pengucapan sumpah barack husein obama dalam pelantikannya yang disiarkan langsung dan berulang-ulang sejumlah televisi di indonesia. kesibukan dan kebingungannya sebagai anggota komisi pemilihan umum membuat saya tidak yakin pak syamsul sempat nonton televisi.

pak syamsul adalah anggota kapeu yang terakhir disumpah di istana negara. penyumpahan oleh pak beye itu tertunda karena menunggu pak syamsul yang disidangkan untuk dugaan kasus korupsi.

saat melihat pak obama disumpah, pak syamsul mungkin merasa tidak sendiri. grogi itu gejala universal. to err is human. hehehe.

untuk membandingkan gejala universal itu, berikut kekeliruan pak syamsul saat disumpah menirukan kata-kata yang dibacakan pak beye di istana negara, maret 2008:

saat pak beye berujar, "dengan berpedoman pada pancasila, undang undang dasar negara 1945", pak syamsul hanya berujar, "dengan berpedoman pada pancasila, undang undang 1945."

berikutnya, saat pak beye mengulang, "undang undang dasar negara 1945", pak syamsul hanya berujar, "undang undang negara 1945."

mungkin karena gemas melihat pak syamsul tidak paham kekeliruannya dan sedikit berempati, pak beye di tengah-tengah pengulangan sumpah itu berujar, "jangan lupa menyebutkan kata undang undang dasar."

kekeliran berikutnya adalah saat pak beye mengucapkan kalimat sumpah, "pemilihan anggota dpr, dprd, presiden, dan wakil presiden", pak syamsul hanya mengucapkan pemilihan dpr, dprd, presiden, dan wakil presiden."

karena masih keliru juga, pak beye dengan raut wajah yang berubah mangulangi kalimat yang keliru ditirukan itu untuk diulangi lagi oleh pak syamsul.

setelah sumpah selesai dibacakan pak beye dan ditirukan pak syamsul, semua pejabat negara yang hadir dan juga wartawan menarik nafas panjang tanda kelegaan.

yang paling lega tentu saja pak syamsul yang kemudian berujar minta pemakluman atas empat kali kesalahan, "wajar ya. inikan pertama kali. namanya juga manusia."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline