Lihat ke Halaman Asli

Wira Ksatria

Menerima, menjalani, dan mensyukuri

Fitrah Nan Fana

Diperbarui: 28 November 2020   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Fitrah Nan Fana

Muasal kami bak kertas putih kosong, tanpa tulis aksara dan kata. Karakter dan habit kami adalah senantiasa bersua dalam ikatan silaturahmi.

Percikan kasih dan sayang-Nya, menjadi energi dan cahaya kehidupan. Bak orkestra alam semesta, denyut nadi kami hidup dalam derma. Melayani tanpa batas!

Penanda itu setiap naik turun hisapan napas, kami  mengosongkan segala duka nestapa. Tiada benci, amarah, dan angkara. Larut dalam irama dan nada semesta.
Jiwa, kalbu, akal, dan pikir kami kosong kecuali percikan cinta-Nya.

Tanggung jawab kami hanya meminta maaf dan memaafkan kepada sesama, selainya kami bermunajat kepada Tuhan, "Ya Rabb Tuhan Yang Maha Kuasa, do'a kan kami agar senantiasa terjaga dalam ikatan silaturahmi dan makrifat-Mu."  []

Kembangan, 28 November 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline